Literasi Digital Kominfo 2021 Hadirkan 4 Narasumber

Kepulauan Riau163 Dilihat

Kepulauan Riau, medianasional.id – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Ada 4 narasumber yang akan tampil, yaitu berasal dari 2 narasumber nasional yang membahas Digital Skill dan Digital Safety, serta 2 narasumber lokal yang membahas Digital Ethic dan Digital Culture yang akan memberikan presentasi sesuai bidang dan kompentesinya. Diakhir pembahasan, Key Opinion Leader akan memberikan sharing session.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Arsan Ahmad S.E, M.M memberikan sambutan dengan di akhiri oleh pantun Presiden RI, Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

DIGITAL SKILL – BUDI PUTRA ( Founder & CEO Ekuator Media dan Ex VP Bukalapak)
Thema : “PEMANFAATAN MARKET PLACE UNTUK USAHA ONLINE BAGI UMKM”

Ada beberapa point dalam materi presentasi yang diberikan oleh Budi Putra
1. PANDEMI PERCEPAT TRANSFORMASI DIGITAL
• Pandemi Covid-19 telah mempercepat adopsi digital pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya dalam mengalihkan bisnis dari offline ke online, seperti marketplace (e-cmmerce).
2. UMKM GUNAKAN 2 – 3 MARKETPLACE
• Menurut hasil survei Katadata Insight Center (KIC) bertajuk “MSME Study Report 2021: Peran Marketplace bagi UMKM”, dewasa ini rata-rata pelaku UMKM bisa menggunakan 2 hingga 3 marketplace dalam berjualan.

3. UMKM ANDALKAN MARKETPLACE
• Ditemukan bahwa 86 persen UMKM menggunakan 1 hingga 3 marketplace memasarkan produk mereka. Malah ada yang memanfaatkan 4 hingga 6 marketplace sebagai kanal penjualan.

4. MARKETPLACE SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN
• Survei KIC membuktikan bahwa peran marketplace sangat penting dalam membantu UMKM memasarkan produk sehingga mereka bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi (77%).

5. DAYA TARIK MARKETPLACE
• Marketplace juga memiliki banyak program promo (gratis ongkir, cashback dan diskon) sehingga mampu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk berbelanja di toko online milik UMKM (72%).
• Marketplace dinilai aman untuk bertransaksi (69%) dan mudah digunakan atau user friendly (66%).
6. APLIKASI MARKETPLACE APA YANG DIGUNAKAN ?
• Sebanyak 82% responden UMKM menggunakan Shopee, kemudian 64% responden menggunakan Tokopedia, Bukalapak 28%, Lazada 22%, Blibli 15% dan lainnya 9%.

7. MANFAAT LAINNYA : AKSES LOGISTIK & PEMBIAYAAN
• Selain memberikan kemudahan transaksi jual beli, e-commerce diharapkan membantu pelaku UMKM dengan menjamin harga yang lebih murah, ketersediaan produk, akses logistik dan kemudahan akses pembiayaan.

8. AYO OPTIMALKAN MARKETPLACE
• Sudah saatnya UMKM di Indonesia menggunakan martketplace sebagai platform untuk memasarkan produknya.
• Bukan sekadar karena pandemi masih belum akan berakhir dalam waktu dekat, tapi dalam jangka Panjang (bahkan hingga pandemi sudah berakhir sekalipun) jualan online melalui marketplace tetap saja memegang peran strategis karena praktis, berbiaya murah dan memiliki jangkauan yang sangat luas

DIGITAL CULTURE – ROBBY KURNIAWAN SE.MM (Dosen Unversitas Internasional Batam)
Thema : “PERAN KOMUNITAS AKADEMIK DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL
Dalam pemaparannya, Robby memberikan gambaran tentang “ Revolusi Industri dan Pendidikan.
• Pendidikan 1.0 : Apa yang dikerjakan orang tua, itulah yang dikerjakan anaknya.
• Pendidikan 2.0 : Dunia Pendidikan mulai diperhatikan, lapangan kerja dengan mesin skala besar sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang handal, dunia pendidikan dituntut menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan negara lain.
• Pendidikan 3.0 : Computer & Animation, dunia pendidikan dituntut membuat model pembelajaran baru dan modern.
• Pendidikan 4.0 : Internet of Things
Peran Komunitas Akademik
• Ketahui kemampuan diri
• Perkuat 21st Century Skills
• Perbanyak belajar tentang Digital melalui Literasi yang baik
• Memberikan pelatihan digital
• Melakukan Tridarma Perguruan Tinggi

DIGITAL SAFETY –  MARSEFIO. S LUHUKAY, S.Sos. M.Si ( Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Pelita Harapan)
Thema : “PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN AJARAN TENTANG KEAMANAN INTERNET UNTUK ANAK”
Data dari Dr. dr. Kristina Siste SP.Kj (K), dokter RSCM menyatakan bahwa kenaikan candu internet pada remaja meningkat hingga 19,3%. Dari 2.933 remaja di 33 Provinsi yang dilakukan riset, 59% diantaranya mengalami peningkatan durasi online per hari. Dengan rata rata 11,6 jam per hari pada remaja.
Dampak positi internet bagi anak / remaja :
• Sarana Belajar, Memudahkan mencari sumber pengetahuan
• Mengenal dunia dengan lebih luas
• Menumbuhkan kreativitas dan semangat anak
• Meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri anak
Sementara itu sangat sekali untuk dampak negatifnya internet bagi remaja antara lain :
• Lama depan computer / gadget menyebabkan kemalasan, anak berkurang aktivitas
• Kecanduan Game Online

• Hubungan social dengan keluarga berkurang drastis
• Gangguan mata, pendengaran, syaraf otak, syaraf dibagian jari
• Ikut ikutan menjadi netizen yang berkomentar negative
• Cyber Predator / pedofilia yang mencari mangsa
• Hubungan social dengan keluarga berkurang drastis
• Dan banyak lagi
Peran Orang Tua
• Pendampingan
• Beri waktu khusus untuk anak anda, berkomunikasi lah dengan baik
• Mengunci situs situs tertentu yang berhubungan dengan situs orang dewasa. Remember, you’re in charge !
• Terapkan aturan penggunaan internet/gadget untuk seluruh keluarga terutama anak
• Tahu password gadget anak
• Ajari anak untuk tidak memberikan data diri dan password email dan sebagainya kepada siapapun diluar orang tua dan saudara kandungnya
• Ajari anak untuk tidak mempercayai setiap orang yang ditemui di media social

DIGITAL ETHIC – RIKOJAYA SAPUTRA M. PSI. Psikolog (Psikolog)
Thema : “UPAYA MENCEGAH, MENDETEKSI, DAN MENYIKAPI CYBERBULLYING”
Riko memberikan pengetahuan tentang Definisi Resiliensi Psikologi dimana secara umum resiliensi ditandai oleh sejumlah karakteristik, yaitu adanya kemampuan menghadapi kesulitan, ketangguhan, dalam menghadapi stres dan trauma .
Faktor Resiliensi antara lain:
1. Emotion Regulation.
2. Impulse Control.
3. Emphaty.
4. Optimism
5. Dan sebagainya
Online Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi secara akurat terhadap berbagai situasi sehingga mampu menyaring dan merespon berbagai hal ketika berinteraksi dengan teknologi digital.
Dimensi online resiliensi : Digital Literacy – Emotional Literacy – Coping Strategy

Resiko dunia online
• Content Risks
• Contact Risks
• Conduct Risks
Dimensi Online Resiliensi : Digital
Tips membangun online resiliensi :
• Meningkatkan kohevitas keluarga.
• Menjadikan teknologi sebagai mitra.
• Belajar banyak tentang dunia digital.
• Belajar stress management.
• Meningkatkan keterampilan dalam mengelola emosi.
• Menanam nilai nilai untuk membangun karakter anak.

SHARING SESSION- Demank Marsono Soeryatmojo ( Influencer, 1,3K followers )
Demank menyatakan dalam sharing sessionnya bahwa sangat berguna bagi generasi muda yang harus melek digital, pelaku usaha UKM dan UMKM dalam menembus jalur digital kekinian ini. Dan juga semua khalayak yang harus mengerti bagaimana kita menyiasati semua aspek di masa digital ini. **

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.