Lepas dari Mulut Harimau Masuk ke Mulut Singa, Sengketa Kebun Sawit desa Anak Talang Tak Kunjung Usai

Riau87 Dilihat

Indragiri hulu, redaksimedinas.com – Pada hari Selasa (30/01/18) sekira pukul 02.30 Wib. permasalahan kebun sawit seluas 22 hektar yang berada di sungai sengkilo desa anak talang Kecamatan batang cenaku kabupaten Indragiri hulu sudah mulai memanas.

Bermodalkan surat dan legalitas tanah (SKT, & SKGR) dengan berdasarkan kebun lahan sawit yang berada di kawasan desa anak talang, pengurusan kembali memanas seperti pada sebelumnya antara Lasmen Sinaga dengan Yamsani.

Dengan mengaku lahan tersebut adalah termasuk lahan koperasi TUMB pada tahun 2000 yang diketuai oleh Julkifli (Jul) warga peranap mengaku bahwa lahan sawit yang ada di daerah sungai sengkilo ini yang berlokasi di desa pauh ranap itu sudah masuk hak milik koperasi TUMB dan tidak boleh di ganggu oleh pihak lain melainkan yang sudah masuk jadi anggota koperasi, sebut Julkifli.

Dengan demikian kalau memang itu lahan adalah sudah masuk koperasi semestinya ketua koperasi tersebut datang dan memberi tahukan kepada warga desa anak talang dan duduk bersama-sama, serta koperasinya tersebut berdirinya tahun berapa dan nama koperasinya juga apa.

“Lantas kalau benar-benar bahwa koperasi tersebut ada, itu masuk di desa mana, desa anak talang atau pauh ranap? Soalnya lahan kebun sawit dan juga legalitas tanah ini ialah masuk desa anak talang, bukan masuk desa pauh ranap,” ungkap Yamsani.

Belum lama ini Medinas pada saat konfirmasi kepada Rohman Janidir, warga desa anak talang juga membenarkan bahwa “lahan kami yang seluas 22 hektar tersebut belum ada pernah masuk koperasi, dan saya tidak pernah mendengarkan di daerah tersebut ada koperasi, soalnya lahan sawit kami tersebut adalah legalitas tanahnya masuk desa anak talang, bukan pauh ranap,” kata Rohman janidir.

“Kalau memang lahan kami masuk koperasi mengapa dari dulu tidak ada pemberitahuan mengapa baru muncul sekarang apa maksud dan tujuannya? Kami punya surat lengkap (SKT & SKGR), bukan surat garapan dan kami asli penduduk anak talang bukan kami beli kemari, kami ada urusan sama Lasmen Sinaga, nah sekarang sama Julkifli lagi, dan besok sama siapa lagi”, sebut Kiting. (Aferian)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.