Kepala Dispermasdes Mempertahankan Kearifan Lokal, Pilkades Tetap Dengan Cara Manual

Batang89 Dilihat

Batang, medianasional.id Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Agung Wisnu Barata mangatakan tidak menyetujui pelaksanaan pemilihan kepala desa ( Pilkades ) serentak secara elektronik atau e- voting.

“Pilkades itu merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan dan hargai bersama sampai kapan pun,” kata Agung Wisnu Barata usai menjadi Narasumber kegiatan Sosialiasai Penyusunan Produk Hukum Desa yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Batang Kamis, (25/7/ 2019).

Pilkades merupakan wilayah lokal yang kental dengan budaya yang menumbuhkan rasa gotong royong, kebersamaan, toleransi yang nyata serta berbudaya luhur.

“Di era seperti sekarang ini dengan kemajuan teknolgi yang semakin berkembang Pilkades manual jangan dihilangkan, biarlah berkembang menurut kearifan lokal,” ucap Agung Wisnu Barata.

Lebih lanjut Agung Wisnu Barata menjelasakan tidak akan menyetujui Pilkades elektronik, karena jelas menentang adat istiadat yang sudah ada, selain perangkat yang digunakan memerlukan anggaran yang sangat tinggi. Karena saat ini Pemkab Batang masih evisiensi anggaran.

“Saya sudah studi banding ke Kabupaten Pemalang, dan mereka menyarankan untuk tidak meggunakan e- voting, karena biaya tinggi dan nilai kemanfaatanya sangat kurang,” Beber Agung Wisnu Barata.

Ia juga menuturkan tidak semua teknologi akan membawa suatu kebahagiaan dan kesejahteraan, teknologi hanya merupakan suatu alat mencapai suatu kebahagiaan bukan suatu alat untuk menuju kebahagiaan.

Ada 206 Desa di Kabupaten Batang yang bakal melangsungkan kompetisi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Batang yang akan berlangsung pada bulan September 2019 mendatang.

“Anggaran Pilkades serentak yang bersumber dari APBD sebesar Rp 9.2 miliar, yang setiap desa mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp 45 juta. Adapun tambahan anggaran yang bersumber dari APBdes berdasarkan kebutuhan lokal desa dengan jumlah pemilih dan letak geografisnya,” ungkap mantan Camat Bandar dan Komandan Kesbangpol.

Disampaikan juga oleh Kepala Dispermasdes Kabupaten Batang, bahwa sesuai dengan saran Bupati Batang Wihaji menginginkan ada pilkades tanpa money politik.

“Pilkades serentak tanpa money politik sepertinya sulit, namun demikian ada 5 desa yang menjadi pilot projek Pilkades yakni Kecamatan Wonotunggal, Desa Kreyo, Desa Sodong. Kecamatan Tulis Desa Siberuk, Kecamatan Subah Desa Kemiri Barat. Kecamatan Gringsing Desa Yosorejo,” jelas Agung Wisnu Barata.

Reporter : Puji_L

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.