Samarinda, Medianasional.id – Perwakilan berbagai ormas dan paguyuban di Kaltim yang tergabung dalam Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN), menerima kunjungan jajaran pengurus Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur(KBB-KT) yang langsung dihadiri oleh Irianto Lambrie selaku Ketua Umum, yang bertempat di sekretariat MODN jalan Elang, Samarinda, pada Senin 07 Januari 2022 siang.
Bendahara MODN, Mahfud Ghozali menyampaikan, MODN sangat berterima kasih atas kehadiran Irianto Lambrie yang merupakan tokoh yang telah lama mengabdi di Kaltim maupun Kaltara yang mana pernah menjabat sebagai Sekda Provinsi Kaltim dan Gubernur Kaltara. Kegiatan tersebut bertujuan dalam rangka menguatkan eksistensi organisasi, mempererat silaturahmi dan juga menghasilkan kesepakatan organisasi, yang mana MODN mendukung Irianto Lambrie untuk diusilkan sebagai Kepala Badan Otorita IKN.
“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan Bapak Dr. Ir. H. Irianto Lambrie, MM dalam rangka silaturahmi, sekaligus mensupport para pemuda maupun ormas yang ada di Kaltim agar berperan serta dalam pembangunan IKN, Kedepan, MODN akan melakukan upaya-upaya secara kelembagaan akan menyurati DPR RI, Kemendagri, bahkan aspirasi ini juga menurutnya harus sampai ke Presiden.
Saat di temui awak media Irianto memberikan ucapan dan harapan kepada MODN.
“Ini semua yang hadir juga adalah perwakilan-perwakilan ormas maupun paguyuban lintas suku, lintas agama. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat kaltim selama ini bisa hidup berdampingan dengan damai dan sangat siap menyambut pemindahan Ibu Kota Negara Ke Kaltim serta berharap MODN agar berjuang secara terstrutur, cerdas, masif dan tentunya melalui semangat persaudaraan.”
Menanggapi dukungan MODN terhadap dirinya yang akan diusung sebagai Kepala Badan Otorita IKN, Ia merasa terharu dan secara pribadi siap jika memang dipilih.
“Dari diskusi tadi, baik pimpinan ormas dan para inisiator MODN mereka mengusulkan saya menjadi salah satu calon Kapala Badan Otorita Pembangunan IKN, Saya sangat berterima kasih dan terharu. Tentunya mereka menilai itu dengan objektif, namun semua itu keputusan Allah SWT melalui hak prerogatif Pak Jokowi sebagai Presiden RI karena ini jabatan politik, tentu kita sangat memahami proses politiknya,” imbuhnya.
