Kementerian Kominfo Adakan Kegiatan Literasi Digital

Kepulauan Riau219 Dilihat

Kepri, medianasional.id – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau yaitu  Dr. H. Arsan Ahmad S.E, M.M memberikan sambutan dengan di akhiri oleh pantun. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

DIGITAL SKILL  – AL AKBAR RAHMADILLAH (Founder Sobat Cyber Indonesia)

Thema : “DOMPET DIGITAL : TIPS MEMILIH APLIKASI DOMPET DIGITAL YANG AMAN DAN TERPERCAYA”

Data yang diberikan oleh Al Akbar bahwa 90% masyarakat Indonesia pernah belanja online. Sementara untuk cara pembayaran online yang sering digunakan menurut sumber data dari APJII dan Indonesia Survey Center adalah via transer ATM dan COD dan untuk uang elektronik lebih banyak menggunakan OVO lalu Go Pay.

Layanan dan produk keuangan yang sering digunakan oleh konsumen adalah Mobile Banking dilanjutkan oleh Fintech (Financial Technology). Dari sumber data Snapchart Desember 2020, urutan top 5 Fintech adalah sebagai berikut : Shopee Pay, OVO, GoPay, DANA, dan LinkAja.

DIGITAL CULTURE  – FANDY NETA, S.Pd., M. Pd. T (Information Technology Expertise Lecture)

Thema : “TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN MEMBUAT KURIKULUM BERBASIS DIGITAL”

Tahap Pengembangan Kurikulum dijelaskan oleh Fandy, yaitu : Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

Dari kerucut pengalaman Edgar Dale, ada 2 (dua) faktor yaitu : Yang diingat dan Tingkat Keterlibatan. Data yang diberikan, 90% yang diingat adalah Bermain Peran, Melakukan Simulasi dan Mengerjakan Hal Yang Nyata sementara hanya 20% Mendengarkan dan 10% Membaca. Dalam tingkat keterlibatan, adalah Verbal – Visual (gambar, video, demo) – Terlibat (presentasi, diskusi) – Berbuat (simulasi, bermain dalam peran dan mengerjakan hal nyata).

Fungsi belajar elektronik terhadap kegiatan pembelajaran dalam kelas : Suplemen, Komplemen dan Subsitusi. Untuk kelebihan penerapan kurikulum adalah dapat di akses dengan mudah, biaya lebih terjangkau, waktu belajar yang fleksibel serta wawasan yang luas. Sementara kekurangan dalam penerapan kurikulum digital antara lain keterbatasan internet, berkurangnya interaksi dengan pengajar, pemahaman materi dan minimnya pengawasan dalam belajar.

Terakhir Fandy memberikan kesimpulan sebagai berikut:

  • Wajah dunia pendidikan nasional pun mulai beradaptasi.Salah satunya pada tahun 2014, yang ditandai dengan peralihan Ujian Nasional (UN) secara Paper Based Test (PBT) menjadi Computer Based Test (CBT) atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
  • Menanggapi iklim digitalisasi pendidikan nasional yang terus berkembang, salah satu metode yang bisa dikembangkan adalah metode pembelajaran interaktif berkualitas.

 

DIGITAL SAFETY  – RUCITA PERMATASARI  (Ketua Kompartemen Ekonomi Industri Kreatif BPP HIPMI)

Thema : “MAIN AMAN SAAT BELANJA ONLINE”

Rucita menyebutkan  data yang bersumber dari katadata.ai 2020 bahwa Online Shopping akan terus meningkat. Sekitar70% pengguna akses internet bertumbuh dan tahun2018,  102 juta konsumen telah memiliki kemampuan daya beli yang meningkat khususnya di kelas menengah ke bawah.

Dari hal tersebut di atas, kasus penipuan melalui online semakin semarak. Rucita memberikan tips aman belanja online sebagai berikut :

  1. Tahu apa yang akan dibeli : tentukan barang yang akan dibeli, cek budget yang ada .
  2. Melihat review penjual / toko : review dari para pembeli sebelumnya cukup penting sebagai pertimbangan (rating, komen dan sebagainya).
  3. Chat Penjual : Jangan ragu untuk menghubungi penjual, misalnya kapan sampai barang pesanan.
  4. Buat video jika barang sudah sampai sebagai baran bukti apabila yang dipesan rusak atau tidak sesuai.

DIGITAL ETHICS  – Ibu. NAFISATUL HASANAH, S.Kom., M.M  (Lecturer for Universitas International Batam, Computer Science Faculty )

Thema : “UPAYA MENCEGAH, MENDEKTESI, DAN MENYIKAPI CYBERBULLYING”

Ciri ciri Cyberbullying dikatakan  oleh Nafisah ada 4 (empat) ciri antara lain :

  1. Tidak ada kekerasan fisik (non-violence),
  2. Antara pelaku dan korban sangat sedikit melibatkan kontak fisik (minimize of physical contact),
  3. Memanfaatkan teknologi dan peralatan tertentu (equipment),
  4. Memanfaatkan jaringan telekomunikasi, media dan informatika secara global.

Dimana terjadinya cyberbullying ?

  • Social Media, such as Facebook, Instagram, Snapchat, and Tik Tok
  • Text messaging and messaging apps on mobile or tablet devices
  • Instant messaging, direct messaging, and online chatting over the internet
  • Online forums, chat rooms, and message boards, such as Reddit
  • Email
  • Online gaming communities

Jenis jenis Cyberbullying di Indonesia

  • Flaming (terbakar) : Mengirim pesan / text kata frontal, amarah, provokasi, penghinaan.
  • Harassment (Gangguan) : Mengandung kata kata hasutan.
  • Denigration (Pencemaran Nama Baik).
  • Cyberstlaking : Memata matai, menganggu dan mencemarkan nama baik sehingga korban akan merasa depresi.
  • Impersonation (Peniruan) : Menggunakan akun palsu.
  • Outing (menyebarkan foto dan data pribadi dan Trickery (tipu daya untuk membujuk korban).

Bagaimana menghentikan cyberbullying ?

  1. Log Off site saat bullying terjadi.
  2. Block Emails atau pesan : Jangan merespon atau membalas mereka.
  3. Save atau merekam sebagai bukti.
  4. Memberitahukan atau melapor.

SHARING SESSION- Amanda Julia  (Influencer, 23,5K followers )

Amanda memberikan beberapa poin dalam sharing sessionnya, antara lain :

  • Perkembagan internet semakin maju di Indonesia dan juga penetrasi internet di Indonesia sangat cepat dan harus mengkampanyekan tentang literasi digital
  • Perkembangan social media seperti berwajah dua bisa digunakan untuk sesuatu yang baik dan buruk tergatung kita menyikapi nya
  • Orang yang memiliki pendapatan yang tinggi adalah orang orang yang mendevelop media digital dengan baik
  • Kalau kita menggunakan media digital untuk hal yag baik contohnya untuk Bisnis kita bisa memperoleh keuntungan yag besar dan cepat untuk perkembangan nya bahkan bisa untuk dijual d internasional
  • Kita harus saling menghargai sesama pengguna media digital jangan saling merugikan
  • Kita yang menentukan akun sosial media kita di bawa kemana apakah dibawa ke hal yang baik atau ke hal yang buruk.

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.