Kelangkaan Gas 3 kg Masih Terjadi di Lampung Selatan

Lampung Selatan77 Dilihat
Saat dilakukan operasi pasar di kalianda Lampung Selatan.

Lampung Selatan, medianasional.id – Terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg membuat warga seputaran Kalianda resah. Selain harga yang dijual di atas harga dasar berkisar Rp 27.000 – 30.000, keberadaannya pun sulit di cari.

Di saat wartawan medianasional. id terjun ke lapangan seluruh warga mengeluh tidak adanya pasokkan gas elpiji 3 kg di beberapa kecamatan seputaran Kalianda Lampung selatan.

Seorang anak sekolah kelas 3 SMA di kecamatan Penengahan yang bernama Ardiyansyah ketika disuruh orang tuanya untuk membeli tabung gas karena tabung gasnya habis sewaktu memasak dan ia langsung mencari di warung kios atau agen pengecer dan saat itu bertemu dengan wartawan medianasional. id mengatakan bahwa ia sedang mencari tabung gas elpiji ukuran 3 kg pada malam hari pukul 20.10 wib, namun ia bingung harus mencari ke warung atau agen mana lagi, biasanya walaupun di warung pasti ada, karena ia sudah mencari lebih tiga warung agen pengecer, tabung gas elpiji ukuran 3 kg tidak ada di kios pengecer di desa tempat tinggalnya.

Dan dari pantauan media di Lampung Selatan hanya berapa media yang memberitakan kelangkaan gas elpiji 3 kg. Bahkan ada seorang berkomentar di halaman facebook, “kok di kalianda aja yang terjadi kelakaan tabung gas elpiji dan ia bertanya kenapa media tv belum ada yang memberitakan tentang kelakaan tabung gas elpiji tersebut. Padahal harga tabung gas elpiji berkisar harga 27 ribu rupiah bahkan di atas 30 ribu rupiah lebih”, keluh netizen.

Walaupun di setiap kecamatan yang berada di Lampung Selatan mengadakan operasi pasar masyarakatpun tetap belum puas adanya operasi pasar yang dilakukan oleh pihak Pertamina atau Migas khususnya di seputaran kota Kalianda, karena kelangkaan masih saja terjadi.

Semoga dengan adanya pemberitaan di media, pemeritah dan instansi terkait lebih tanggap dan cepat mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan agar warga tidak ada keluh kesah lagi. Kepada siapa lagi warga mengadu selain kepada media di sekitar tempat tinggalnya, dengan harapan pemerintah memperhatikan kesulitan yang masyarakat alami. (amin padri)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.