JK : Islam di Indonesia Adalah Islam Moderat

Batang70 Dilihat

Batang, medianasional.id
Orang nomor dua setelah Presiden RI Ir Joko Widodo yakni Wakil Presiden RI H M Jusuf Kalla anjangsana ke Pondok Modern Tazaka yang berada di wilayah Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Kedatangan beliau  dalam rangka menghadiri Tasyakuran dan Silaturahmi Peringatan Sewindu Pondok Modern Tazakka.

Kehadiran beliau di Tazakka menggunakan tiga helikopter super puma yang mendarat di lapangan Tazakka dengan didampingi oleh Wakil Ketua DMI/Menteri PAN-RB Drs. Syafruddin, M.Si., Rektor UIII/Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Sekda Prov. Jateng, Wakapolda Jateng, serta Kasdam IV/Diponegoro dan segenap jajaran Forkompimda Kabupaten Batang dan para tamu undangan.

Wakil Presiden RI H M  Jusuf Kalla dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa dalam sejarah perkembangan Islam yang ada di negara Indonesia memiliki kecenderungan moderat, maka dari itu islam di Indonesia berbeda dengan negara-negara Islam lainnya di dunia ini.

Ia juga menuturkan saat memberikan sambutan pada peresmian gedung Indonesia II di Ponpes Modern Tazaka pada Jum’at 5/9/2019 menuturkan, bahwa mengapa Islam di Indonesia memiliki akar moderat, sebab dalam perkembangan masuk ke Indonesia melalui pendekatan hubungan dagang, bukan melalui jalur peperangan.

Lebih lanjut Wakil Presiden Joko menjelaskan, bahwa pada saat masa transisi hubungan dagang membuat perkembangan Islam di tanah air memiliki kecenderungan menjadi moderat. Dan pada saat itu organisasi kemasyarakatan yang paling pesat perkembangannya yakni sarekat dagang atau organisasi dagang.

” Agama Islam masuk di Indonesia dengan hubungan dagang dan bukan peperangan, Maka cenderung Islam di negara kita adalah islam moderat,” Ungkap Wakil Presiden.

“Jadi pada waktu itu tidak ada dorongan dari kelompok ataupun golongan tertentu, ” Imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Din Syamsudin mengatakan, bahwa dalam siar Islam pada waktu itu hubungan antara ulama dan para pedagang tidak bisa di pisahkan karena antara keduanya saling bersinergi.

Lebih lanjut Din Syamsudin menjelaskan, bahwa untuk perkembangan pesantren di Indonesia dewasa ini sangatlah menggembirakan, terbukti ribuan pesantren ada di pelosok negeri. Lahirnya pesantren juga tak lepas dari peran para ulama dengan para saudagar, hingga saat ini sebagai kekuatan yang besar untuk siar Islam dengan melalui pondok dan lembaga islam lainnya.

” Sebarkanlah virus untuk kebaikan dimana pun, dan kasih tahu bahwa tempat lain juga mempunyai kesempatan yang serupa serta buatlah inovasi baru dalam siar Islam,” Pinta Din Syamsudin yang juga pembina Pondok Modern Tazaka Bandar.

Reporter : Puji_L

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.