Jalan Nasianal Lubuk Kambing Hancur Diduga Akibat Truk Batubara Bermuatan Tinggi

Tebo378 Dilihat

Tebo, medianasional.id – Masyarakat Simpang Niam sampai Lubuk Kambing mengeluhkan jalan yang mereka lalui setiap hari hancur akibat mobil tronton bermuatan batu bara yang melintasi jalan tersebut tidak lagi mengindahkan keluhan masyarakat, banyak mobil terpuruk di jalan menambah susah masyarakat setempat untuk melewati jalan itu.

Sudah beberapa kali dilakukan pertemuan masyarakat dengan pihak perusahaan tambang namun hanya serimonial saja, kemudian tetap dilanggar oleh pihak perusahaan. Misalnya tidak boleh beroperasi sebelum pukul 18.00 WIB namun tetap dilanggar, meninbun jalan dengan batu, tetap tidak diindahkan. Bahkan sekarang jalan tambah hancur saat musim hujan.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa perusahaan yang ingkar janji dan tidak terlibat tentang perbaikan jalan, hanya numpang lewat saja. Bahkan dengan masyarakat sekitar yang terdampak tidak mau tahu jika cuaca panas debu masuk ke rumah warga, sedangkan jika musim hujan lumpur di sepanjang jalan.

Anak anak yang akan pergi dan pulang sekolah sangat merasakan dampak dari truk bermuatan berat ini, dan sering juga terjadi kecelakaan hingga merenggut nyawa korban.

Salah satu warga ketika ditemui awak medianasional.id mengatakan, “kami warga terdampak akibat mobil mobil ini meminta pemerintah menyetop semua mobil mobil ini, agar tidak lagi melintas di depan rumah kami. Walaupun jalan selalu diperbaiki tetap saja rusak karena volume mobil yang melintas terlalu banyak. Sama saja membakar uang kalau seperti ini. Pagi ditimbun malamnya hancur lagi. Sementara kami yang tinggal di sepanjang jalan ini hanya jadi penonton,” keluhnya. Sabtu (25/03).

“Jalan Simpang nian – Lubuk kambing sekarang sedang tahap pembangunan, kalau masih ada mobil mobil bermuatan berat melewati jalan ini kami yakin jalan ini tidak akan bertahan lama. Kami meminta agar aktivitas mobil yang bermuatan berat ini distop, sebelum kami masyarakat yang akan menyetopnya sendiri,” ujar Warga.

“Warga Simpang sudah cukup bersabar, sudah bertahun tahun menderita dengan keberadaan mobil tambang ini, namun tidak ada dampak positif yang dirasakan masyarakat, dana CSR hanya habis di jalan yang mereka hancurkan sendiri,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.