Ini Penjelasan Mengapa Lautan Bercahaya Adalah Pertanda Bahaya Untuk Ekosistem Laut

Lampung Barat588 Dilihat

PESISIR BARAT.medianasional.id//Kita sudah pasti merasa senang dan kagum ketika melihat sesuatu yang berkilau baik dalam benda ataupun apapun yang ada di dunia ini. Disamping itu benda yang berkilau biasanya dianggap hal yang baik dan enak dilihat secara kasat mata,Selasa ,(24/12/19)

Namun ketika kita melihat sesuatu yang berkilau di laut, jangan beranggapan bahwa itu adalah pertanda baik untuk ekosistem laut disana. Bisa saja itu pertanda bahwa lingkungan laut di tempat itu berada dalam tanda bahaya. Kok bisa?

Seperti yang terjadi pada pesisir kepulauan Matsu di Taiwan, air laut yang berada di pinggir daratan pulau tersebut seketika berubah menjadi biru berkilau dan bercahaya, yang kemudian dinamakan “Blue Tears” atau air mata biru. Bagi orang awam, hal tersebut mungkin terlihat indah dan patut diabadikan dalam sebuah foto. Tapi tidak untuk para ilmuwan.

Lautan yang bercahaya warna biru di Laut Tiongkok Timur yang ternyata berbahaya
Cahaya berkilau di lautan itu nyatanya berasal dari fitoplankton laut bernama dinoflagellata yang kemudian populasinya makin banyak seiring dengan banyaknya pencemaran yang ada di laut. Selain itu makhluk laut yang sangat kecil itu juga diyakini beracun meski berkilau dari dalam lautan.
Seperti yang dilansir oleh Live Science, para peneliti dari University of South Florida memberikan hasil studi yang menemukan fakta bahwa “air mata biru” tersebut beracun dan makin menyebar tiap tahun.

Chanmin Hu, ketua tim peneliti beserta tim menggunakan data satelit untuk melacak ukuran persebaran fitoplankton itu dari waktu ke waktu. Dengan menganalisis hampir 1.000 citra satelit dari 19 tahun terakhir, para peneliti dapat mengidentifikasi tanda yang unik untuk air mata biru yang mirip dengan sidik jari.

“Ini seperti sidik jari,” kata Hu. Dengan itu mereka menemukan bahwa kumpulan dinoflagellata yang biasanya terlihat di dekat pantai, memperluas jangkauannya ke perairan yang lebih dalam. Lalu itu berdampak pada ekosistem lautan disana yang makin terancam.

Fenomena air mata biru bisa meracuni kehidupan laut, dari ikan hingga penyu. Selain itu dampak dari persebaran fitoplankton yang memiliki kemampuan bioluminesence itu bisa membuat manusia sakit. Meski begitu, dinoflagellata ternyata bisa beracun ketika mereka menemukan makanan pilihan mereka yaitu ganggang beracun.

Ganggang beracun ini yang memicu plankton tersebut melepaskan senyawa amonia dan bahan kimia lain dan mencemarkan air di sekitarnya. Selain itu makhluk laut juga menghirup oksigen di dalam air hingga tak tersisa. Maka dari itu tak heran banyak hewan laut yang mati ketika berada di sekitar tempat itu.

Pencemaran laut yang terjadi di wilayah Taiwan tersebut diyakini oleh peneliti disebabkan oleh limbah-limbah pertanian yang tersalurkan ke sungai Yangtze. Meski begitu belum ada penyebab pasti soal hadirnya si Blue Tears di lautan. Dengan adanya fenomena Blue Tears yang terjadi di lautan menjadi salah satu pertanda ekosistem laut sudah mulai terancam. Meski terlihat sangat indah oleh mata, namun hadirnya mengancam kehidupan hewan-hewan laut disana.S.Ari/(syamsul.a)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.