Hendrawan Supratikno Bersama BI Edukasi Masyarakat Nelayan Wonokerto Pekalongan

Pekalongan518 Dilihat

Kab. Pekalongan, medianasional.id
Anggota Komisi XI DPR RI, Prof Dr Hendrawan Supratikno MBA bersama mitranya yakni Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Tegal, menyelnggarakan edukasi kepada masyarakat nelayan di pesisiran Wonokerto dengan mengkampanyekan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah atau CBPR dengan media pagelaran wayang kulit di Aula Kantor Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Jum’at, (8/9/2023) malam.

Pergelaran wayang kulit dengan lakon “Kumbokarno Senopati” menghadirkan Ki Aditya Sabda Anindhita menjadi program kerja untuk mengedukasi masyarakat khususnya Nelayan dan Warga Wilayah kecamatan Wonokerto.

Hadiri dalam kesempatan tersebut,Wakil Bupati Kabupaten Pekalongan, Wakil ketua DPRD kabupaten Pekalongan, H.Sumarrosul, Koordinator Tenaga Ahli DPR-RI, Dr Heriono Tardjono SH MKn, Camat Wonokerto, Abdul Qoyum dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan serta warga sekitar.

Anggota DPR RI Dapil 10 Jateng Fraksi PDI Perjuangan 3 periode yakni Prof Dr Hendrawan Supratikno hadir via Zoom mengatakan bahwa, Cinta, Bangga dan paham rupiah sebagai implementasi warga negara yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, pihaknya sangat berterimakasih kepada BI Tegal yang tidak bosan-bosannya mengelar kegiatan ini.

” Terimakasih untuk Bapak Marwadi dan jajarannya yang telah menggelar kegiatan ini, mengedukasi masyarakat dan sekaligus nguri-uri budaya leluhur bangsa Indonesia,” ucap Hendrawan Supratikno melalui zoom.

Sementara itu, Wakil Bupati Pekalongan, H. Riswadi, SH sangat mengapresiasi baik adanya kegiatan ini. “Bank Indonesia mendukung event seperti wayang kulit untuk mendukung seni dan budaya. Wayang kulit juga dapat digunakan sebagai sarana untuk sosialisasi rupiah (CBPR)”, beber orang nomer dua di pemerintahan kabupaten Pekalongan sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan.

Menurut Kepala Unit Data Statistik dan Kehumasan Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Tegal, Taufik menyampaikan bahwa, Cinta rupiah seperti ini merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan, bangga rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang SAH, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.

Dengan paham Rupiah sebagai perwujudan kemampuan masyarakat bagaimana memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.