“Gabah Ekspor Beras Impor” di Kabupaten Mukomuko

Bengkulu57 Dilihat


Mukomuko, medianasional.id – Ada yang menarik berdasarkan keterangan Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko. Wahyu Hidayat mengatakan, dengan istilah “Gabah Ekspor Beras Impor “. Pasalanya kata wahyu Hidayat, dari hitungan statistik daerah ini telah mencapai swasempada Gabah, bukan swasembada Beras.

Akan tetapi dinyatakannya, tidak berbicara swasembada Beras, namun swasembada Gabah. Artinya produksi Gabah dari daerah ini, dilakukan pengolahan di luar daerah. Setelah menjadi Beras, datang kemabali ke kabupaten Mukomuko ini.

“Gabah kita tidak diolah di daerah ini, untuk menjadi Beras, namun diolah di luar, faktanya begitu. Itu makanya saya berbicara swasembada Gabah, bukan swasembada Beras,” tukas Wahyu Hidayat.

Menurut Wahyu kalau jenis tanaman padi itu, ada dua jenis, yakni padi Sawah dan padi Gogo. Untuk lumbung padi sawah di Kecamatan Ipuh, Lubuk Pinang, XIV Koto dan Selagan Raya dan lainnya. Sementara padi Gogo berada di Kecamatan Malin Deman, yang tumbuhnya di dataran tinggi. Lebih lanjut dia menjelaskan bidang yang ia kelola semua jenis tanaman pangan.

“Kalau padi ada dua jenis padi gogo dan padi sawah, ditergetkan 1500 hektar untuk padi gogo. Karena data statistiknya ada di sekretariat, ketika saya tanya berapa sih rata-rata per hektar, untuk musim tanam pertama 7,8 ton. Tetapi hasil itu menurun pada musim tanam ke Dua dan ke Tiga, jika dikalkulasikan secara rata-rata 6 ton per hektar, tinggal kalikan dengan jumlah sawah yang ada. Makanya saya tidak menyatakan swasembada beras,” ungkap Wahyu Hidayat, Jumat (25/1) di ruang kerjanya. (Aris)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.