FGD Penanganan Banjir dan Rob, Pemkot Pekalongan

Pekalongan87 Dilihat

Kota Pekalongan, medianasional.id Pemerintah Kota Pekalongan membeberkan penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan pada acara Teras Walikota dengan mengusung tema “Ayo Bangkit Bersama Atasi Banjir” di Rumah Dinas Walikota Pekalongan, Selasa (26/2/2019). Teras Walikota kali ini menghadirkan narasumber Walikota Pekalongan, Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan.

Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE mengajak jajaran di Pemkot Pekalongan, komunitas, dan masyarakat sinergi dalam menangani dan menanggulangi bencana di Kota Pekalongan. “Kesadaran setiap orang harus ditumbuhkan, mulai peduli terhadap lingkungannya tentunya dengan membuang sampah pada tempatnya. Kemaren kita kedatangan Menteri PUPR yang memberikan pemahaman ke seluruh mahasiswa tentang kesadaran untuk membuang sampah di tempatnya,” tutur Saelany.

ADVERTISEMENT

Orang nomer satu di Pekalongan, Saelany memaparkan peran serta dan sinergi antar instansi di Kota Pekalongan dalam menghadapi banjir dan rob yang berkepanjangan di Kota Pekalongan yakni mitigasi bencana yang dilakukan oleh BPBD yang sinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pendirian posko dan dapur umum Dinsos P2KB, penanganan infrastruktur dan fasilitas umum oleh DPUPR, penanganan sampah pasca banjir oleh dinas lingkungan hidup (DLH), perhatian Dinas Kesehatan terhadap masyarakat terdampak banjir, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam melakukan evakuasi dan pengamanan korban terdampak, dan koordinasi dengan instansi terkait seperti kodim dan polres.

Di kesempatan itu, Kepala Dinsos P2KB, Drs Gunindyo mengungkapkan penanganan yang dilakukan dalam menanggulangi dampak sosial agar warga tetap bisa beraktivitas sosial dengan membuka posko dan dapur umum yang berpusat di GOR Jetayu. Selain itu, sebanyak 33 dapur umum mandiri yang dibuat oleh masyarakat berkat kesiapsiagaan masyarakat. “Ke depannya kita bentuk kampung siaga bencana dengan menyiapkan kader-kader, bagaimana menyiapkan manakala terjadi bencana. Ini perlu diaktifkan lagi dari masyarakat walaupun harapan saya tidak terjadi bencana lagi di Kota Pekalongan,” ujar Gunindyo.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Pekalongan, Suseno SH menjelaskan bahwa kejadian bencana kemaren merupakan siklus 5 tahunan. Ketika menetapkan siaga bencana, masyarakat sudah dihimbau untuk siaga menghadapi bencana. “Penanganan bencana menjadi urusan wajib di samping pendidikan, kemiskinan, dan kesehatan, 1% APBD dialokasikan untuk penanganan bencana. Minggu ini SOP penanganan bencana sudah jadi sehingga ke depannya Kota Pekalongan memiliki acuan untuk penanganan bencana,” pungkas Suseno.

reporter: anton.s
editor. :ozim

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.