Dunia Maya, Dunia Tanpa Batas

Kepulauan Riau337 Dilihat


Batam, medianasional.id – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.
Sebagai Keynote Speaker, Wali Kota Batam yaitu Muhammad Rudi memberikan sambutan. tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Presiden RI, Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

DIGITAL SKILL oleh MOH RO’UF AZIZI, S.Pd.I (Relawan TIK)
Thema : “POSITIF, KREATIF DAN AMANAH DI INTERNET ”
Dalam penjelasannyanya, Ro’uf menyatakan tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia memunculkan berbagai dampak di masyarakat baik positif maupun negatif. Yang perlu dipikirkan adalah dampak negatifnya. Karena internet tidak saja diakses oleh orang tua, tetapi juga remaja dan anak-anak. Keberadaan konten internet yang tidak aman dapat berdampak pada tumbuh kembangnya remaja dan anak-anak, terlebih Kita tidak mengetahui siapa dan apa yang bersembunyi di balik layar.
5 (lima) dampak positif internet : memudahkan komunikasi, memudahkan pencarian informasi, transaksi bisnis, sarana belajar dan media untuk berkarya. Penggunaan internet secara positif, kreatif, dan aman dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.

Rou’f menjelaskan lebih lanjut, bagaimana cara menjadikan internet menjadi tempat yang aman bagi kita semua, antara lain : Pikirkan dulu sebelum kamu menerima sebuah permintaan, Pikirkan dulu sebelum kamu mengirimkan sesuatu, dan Pikirkan dulu sebelum kamu membagikan sesuatu.

Diakhir pemaparannya, Ro’uf memberikan tips berinternet yang positif, kreatif dan aman diantaranya :
Gunakan internet untuk mengakses konten yang positif.
Hapus Malware, Pop-up & Iklan yang tidak diinginkan.
Validasi link mencurigakan, hati-hati terhadap berita palsu.
Periksa pengaturan privasi Anda, buat Password kuat.
Jangan pernah mengungkapkan informasi pribadi.
Tahu cara memblokir atau melaporkan konten, dan kenali saat waktu log off

DIGITAL CULTURE oleh HAERUDDIN, S.KOM,M.MSI (Dosen Teknologi Informasi Universitas Internasional Batam)
Thema : “MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG UU ITE TERKAIT PERLINDUNGAN DATA PRIBADI”
Haerudin memberikan data tentang kebocoran data pribadi yang terjadi akhir akhir ini. BPJS sekitar 297 juta data pribadi, Tokopedia sekitar 91 juta pengguna dan lebih dari 7 juta merchant, Bukapalak tahun 2019 sekitar 13 juta data pengguna.
Apa saja data pribadi ? Haerudin menjelaskan untuk yang bersifat umum seperti nama, alamat, jenis kelamin, agama dan sebagainya, bersifat spesifik seperti data kesehatan, biometrik, genetika dan lain sebagainya. Sedangkan data yang biasa diperjual belikan antara lain foto KTP, nama, alamat, email, nama ibu kandung dan sebagainya.

Ada aturan data pribadi dalam UU ITE yaitu UU no 11 tahun 2008, UU no 19 tahun 2016 dan peraturan Menteri Kominfo No 20 tahun 2016. Untuk sangsi hukuman terkait pelaku kebocoran data pribadi di pidana maksimum 10 tahun dan denda maksimal 5 milyar rupiah.

Cara verifikasi berita palsu, cek di pencarian Google, cek ke Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax (FAFHH), turbackhoax.id atau ke https://www.kominfo.go.id/content/all/laporan_isu_hoaks, https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers.

DIGITAL SAFETY oleh MUHAMAD RIDWAN ARIF, M.Pd (Praktisi Pendidikan dan Relawan TIK)
Thema : “PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN AJARAN TENTANG KEAMANAN INTERNET UNTUK ANAK”
Dalam penjelasan di webinar, Muhammad Ridwan memberikan beberapa ilustrasi berupa kartun yang menggambarkan perbandingan jaman dahulu dengan jaman sekarang.
Contoh 1 : Anak anak dahulu bercita cita menjadi dokter atau astronot, jaman sekarang anak anak ingin menjadi blogger, influencer atau freelancer.

Contoh 2 : Dahulu seorang anak menjawab pertanyaan ibunya tentang hasil ulangan matematika, sekarang apabila seorang ibu bertanya tentang kegiatannya maka akan dijawab silahkan cek videonya di Youtube.
Ada pepatah yang disebutkan Muhammad Ridwan sebagai berikut : Gadget mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat. Sebagai contoh tidak ada komunikasi saat makan malam bersama keluarga, karena masing masing sibuk dengan handphonenya.

Data dari studi yang didanai UNICEF dan dilaksanakan oleh Kominfo, bahwa 98% anak dan remaja mengenal internet dan 79,5% diantaranya adalah pengguna internet.
Apa yang harus dilakukan para orang tua?
Orang tua harus bekerjasama yang baik dalam mendidik anak.

Jaga komunikasi dengan anak.
Cari tahu, belajar dan belajar terus.
Buat kesepakatan dengan anak terkait penggunaan perangkat dan media digital.
Pinjamkan gadget sesuai kebutuhan.
Ajak untuk berinteraksi di dunia maya.
Pilih aplikasi yang positif dan sesuai dengan usia anak.
Berikan penjelasan secukupnya mengenai bahaya dan manfaat perangkat dan media yang digunakan.
Selalu mendampingi anak.
Aktifkan parental control dan telusuri aktifitas anak di dunia maya.

DIGITAL ETHICS oleh DWI ELY KURNIAWAN, M.Kom (Dosen Teknik Informatika Politenik Negeri Batam)
Thema : “PERAN DAN FUNGSI E MARKET DALAM MENDUKUNG PRODUK LOKAL ”
Dwi memberikan perbandingan antara Market Place dan Toko Online sebagai berikut :
Market Place kelebihannya antara lain modal sedikit, sistem sudah tersedia, pasar sudah terbentuk dan tidak perlu strategi marketing. Sedangkankelemahannya diantaranya saingan yang tajam, margin laba terbatas, kurang mendukung branding produk.

Toko Online kelebihannya kita memegang kendali penuh, margin laba besar, branding lebih bagus, tidak bergantung ke pihak ke tiga. Kelemahannya antara lain perlu investasi dan butuh komitmen dan kemandirian.

Dijelaskan pula oleh Dwi, sejak pandemic covid19 pertumbuhan e commerce di Indonesia meningkat. Hal ini disebabkan kebiasaan / kegiatan beralih dari offline menjadi online. Work From Home (belajar, bekerja, dan belanja).

Tren marketing 2021 menurut Dwi antara lain Konten yang ‘Shoppable’ yang sering muncul pada IG, FB, status WA, jasa micro influencer yang memiliki followers, membuat konten yang soft selling atau dengan story telling dan Emotional Branding, teknologi Artificial Intelligence untuk menentukan strategi marketing sampai menganalisis competitor dan sebagainya.

UKM online menjadi solusi bertahan saat pandemi. Kurva peningkatan penjualan produk makanan dan minuman di berbagai platform e-commerce. Untuk menunjang program UMKM Go Online, Kemkominfo meningkatkan infrastruktur internet dengan membangun Palapa Ring.

Diakhir pemaparannya Dwi membeberkan data tentang peluang market place di Batam, yakni sudah 72,6% penduduk Batam telah mengakses internet, serta dukungan IT untuk para nelayan karena Kepulauan Riau sebagian besar adalah laut.

SHARING SESSION oleh ROBERTUS CAESAREVAN (Luxuy Hotelier, Business Travel, 299 K Followers )
Robertus memberikan beberapa hal penting yang diambil dari pembahasan materi para nara sumber dan tetap mengajak selalu meningkatkan skill di Literasi Digital serta selalu melakukan hal yang positif dalam melakukan kegiatan di media sosial.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.