Dugaan Kuat Kualitas Aspal Asal – Asalan, Bankeu 200 Juta Jadi Ajang Proyek Kepala Desa Sawangan – Doro

Pekalongan527 Dilihat

Kajen,medianasional.id
Ironis Proyek pengaspalan di Desa Sawangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan yang bersumber dari Bantuan keuangan (Bankeu) provinsi Jawa Tengah 2022 nyata nyata mencolok mata kita memandang penuh adanya penyimpangan.

Dalam hal ini awak media memantauan bahwa adanya plang proyek juga terkesan kurang terbuka sesuai undang – undang 14 tahun 2008 tentang KIP (Keterbukaan Informasi Publik) seharusnya ada waktu pengerjaan, sampai jatuh tempo pelaksanaannya, miris sekali dana Bankeu menjadi ajang bancaan segelintir oknum.

Hal ini tentu sangat disayangkan dimana pada tahun ini Desa Sawangan dapat Bankeu dari Aspirasi DPRD Provinsi Jawa Jateng, terpantau ada sekitar 5 paket, diantara 2 paket di dukuh Sawangan dengan masing masing nilai 200 jutaan, dukuh Kasri 2 paket senilai 200 juta dan 180 juta, sementara itu di dukuh Glewang RT 09.RW 04 senilai 200 juta dan saat ini masih di kerjakan pengaspalan.

Guna mengungkap persoalan terus, awak media mencoba mendatangi proyek pengaspalan dan betul dilokasi tersebut ditemukan ada 3 drum aspal, dugaan menguatkan bahwa aspal yang digunakan KW alias curah, nampak dari kemasan drum tersebut tidak ada keterangan pertamina maupun muara perdana sangat ironis.

Setalah didalami, nampak terlihat dugaan bahan abu batu kasar dan tidak dimasak atau digoreng terlebih dahulu, hanya di taruh dan di ratakan di permukaan saja, itupun yang di kasih aspal icir hanya samping kanan dan sebelah kiri jalan, dan di tengahnya tidak dikasih aspal icir, sehingga dimungkinkan hasil aspal jalan akan cepat rusak akibatkan rendahnya kualitas bahan baku yang KW dan tentunya lemahnya kontrol dan pengawasan pihak penegak hukum, maupun instansi terkait.

Warga Desa Sawangan inisial D, dalam keterangannya, “bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek dukuh glewang sudah dimulai beberapa hari kemarin, dan ia mengatakan para pekerja bukan orang luar Desa Sawangan,”ucapnya.

Warga inisial B menuturkan sudah hal lumrah dana – dana proyek ya diambil keuntungan para oknum, untuk mencari keuntungan semata, masyarakat kecil tidak tau itu Bankeu apa, dan prosesnya seperti apa untuk mendapatkannya, yang pastinya kalau Saya misal mendapat bantuan, kemungkinan penyalurannya juga minta ini hukum alam, namun parahnya misal dana 200 juta dari oknum dewan Jateng meminta, terus Kepala Desa Sawangan Agus minta potongan, realisasinya berapa dan bagaimana pengerjaannya ya seperti ini, aspalnya abal – abal,”terangnya.

Ia menambahkan perlunya proyek pengaspalan yang bersumber pembiayaan dari Bankeu provinsi jateng untuk desa Sawangan yang teredus rawannya penyimpanan sangat perlu dikontrol lagi dan harus dikawal sehingga hasilnya sesuai apa yang diharapkan masyarakat,”tegasnya.

Muhamad Jaelani Ketua GN PK mengatakan dengan tegas, setelah melakukan peninjaun dilapangan bahwa hasil pengaspalan tersebut kurang maksimal, jauh dari SOP nya karena kita lihat langsung kondisinya demikian,”bebernya

“Untuk itu Saya selaku Ketua GN PK akan mengirim surat kepada lembaga dinas terkait, agar selanjutnya dapat meninjau hasil dilapangan, dan terpahitnya manakala tidak ada langkah perbaikan, kami akan membawa persoalan ini kepenegak hukum, agar ada sikap kooperatif sebagai bentuk tanggung jawab Kepala Desa Sawangan Agus atas persolanan ini,”tegasnya.

Reporter : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.