Mukomuko, Medianasional.id – Dukungan penuh terhadap keberadaan tenaga pendidik dan kependidikan yang berstatus Honor Daerah (Honda). Jika sebelumnya, Pemkab Mukomuko tetap mempertahankan ratusan tenaga honda agar tidak dipangkas. Kini giliran DPRD Kabupaten Mukomuko siap memfasilitasi usulan anggaran untuk membayar honor tenaga honda yang jumlahnya bakal disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dibenarkan Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, M. Ali Saftaini, SE, ketika dikonfirmasi kemarin.
“Untuk anggaranya akan kita masukkan pada APBD Perubahan 2022 ini. Masalah berapa jumlahnya, saya belum tahu karena belum mendapatkan data resmi dari Pemkab Mukomuko. Yang jelasnya, kami dari lembaga DPRD Mukomuko siap memfasilitasinya,” kata Ali.
Ia juga tidak menampik, jika Pemkab Mukomuko memangkas tenaga honda maka daerah ini bakal banyak kekurangan tenaga khususnya guru. Kekurangan ini, sambung Ali diketahui pada saat tim melaksanakan assessment tenaga honda beberapa waktu lalu. Dengan jumlah tenaga honda yang mencapai 700 an orang saja, daerah masih kekurangan tenaga sebanyak ratusan orang untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
“Yang perlu dibenahi sekarang ini sistem pemerataanya. Meski kebutuhan tenaga kurang, tetapi kalau pemerataan dilakukan maka tidak terlalu berdampak besar. Dan pemerataan ini juga masuk dalam rekomendasi tim assessor dari Unib,” ujarnya.
Ali juga mengharapkan, jika upaya pemerataan tenaga honda khususnya guru dilakukan maka para tenaga honda yang terkena mutasi jangan terlalu jauh lokasi kerja atau tugas dengan jarak tempat tinggal mereka. Sebab jika lokasoinya jauh, honor yang mereka terima Rp 1 juta sebelum habis untuk membeli minyak dan makan mereka.
“Jadi yang dekat – dekat saja kalau mau digeser. Bisa ditetangga desa mereka. Tapi kalau dibuang jauh, kasihan mereka. Mudah – mudahan saja dengan mempertahankan tenaga honda yang ada sekarang, mempu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini,” harap Ali. (Wanti/Adv)
