Jakarta, medianasional.id – Seperti diketahui, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mempunyai tugas untuk penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban umum, penegakkan peraturan daerah dan peraturan Gubernur serta pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan daerah.
Tentunya mereka melakukan monitoring wilayah guna mengaktualisasikan ketentraman serta ketertiban umum.
Namun siapa sangka jika hal konfirmasi monitoring Satpol PP jadikan Kepala Seksi Trantibum Satpol PP Jakarta Selatan Nanto Dwi Subekti terkesan nge-gas alias emosi kepada awak Medianasional.id.
“Anda tahu tidak aturan kewenangan yang ada?pengawasan ada di Citata, penindakan ada di Citata, dan gabung dengan Satpol bila ada Rekomtek!!!!” Cetus Nanto melalui pesan WhatsApp.
Awalnya berkaitan dengan konfirmasi maraknya dugaan pembiaran bangunan yang melanggar di wilayah Jakarta Selatan kepada Nanto.
Nanto mengarahkan untuk konfirmasi ke Citata (Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan).
Lantaran belum ada tindakan dari Citata, Medianasional.id lakukan konfirmasi kepada Satpol PP terkait tindakan serta fungsi dari monitoring wilayah.
Menanggapi hal tersebut, Kasatpol PP (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja) Ujang Hermawan, jika Nanto sedang pusing atau emosi.
“Mungkin pak Nanto lagi pusing atau emosi kali,” terang Ujang.
Dalam hal fungsi monitoring wilayah Satpol Pamong Praja, Ujang belum berikan tanggapan.
Senada dengan Ujang, Nanto juga pilih tutup mulut saat dikonfirmasi tentang fungsi monitoring, serta dugaan Satpol Pamong Praja tidak melaksanakan Rekomtek (Rekomendasi Teknis) dari Citata.
Untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan Perda, diperlukan penjelasan, Apakah Satpol PP bisa menghentikan kegiatan yang melanggar? Khusunya pembangunan gedung yang bertentangan dengan Perda tentang bangunan di wilayah DKI Jakarta?.
Penulis: Rap Turnips.
