Dislutkanak Batang, Intensifkan Percepatan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki

Batang855 Dilihat


Batang, medianasional.id
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Batang memperoleh alokasi sebanyak 3.000 vaksin, dan pencapaian vaksin hingga mencapai 1.699 vaksin. Petugas kesehatan hewan mengintensifkan percepatan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), hingga mencapai target 300 ekor sapi per hari.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkanak Batang Syam Manohara mengatakan, sapi yang divaksin harus dipastikan belum pernah terpapar PMK. Jika ditemukan ada satu ekor sapi yang terpapar PMK, proses vaksinasi dibatalkan karena ketika petugas membuka botol vaksin, diharuskan 100 dosis vaksin itu harus segera habis.
Batang, Senin (4/7/2022).

ADVERTISEMENT

“Jika dalam satu desa zona hijau hanya ada 30 ekor sapi, maka petugas harus berpikir cepat untuk mencari desa zona hijau lain di sekitar yang lebih dekat jangkauanya agar mencapai target,” ungkapnya.

Lebih lanjut Syam Manohara menjelaskan, bahwa berdasarkan data, ada 7 desa yang berada di wilayah zona hijau, antara lain : Desa Keteleng dan Kalisari di Kecamatan Blado, Desa Sumur banger Kecamatan Tersono.

Dipilihnya desa yang masih termasuk zona hijau karena apabila ternak suatu desa sudah ada yang terpapar, dikhawatirkan sebagian lainnya juga terindikasi, walaupun belum menunjukkan gejala klinis.
Persentase wilayah zona merah dan hijau di Kabupaten Batang yakni zona merah 60 persen dan zona hijau 40 persen.

Vaksin hanya diperununtukan bagi ternak yang sehat, bukan untuk ternak yang terpapar. Untuk hewan ternak yang sakit diberikan pengobatan ataupun pertolongan oleh tim specialis.

“Petugas yang memberikan pengobatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan hewan yang kompeten, dan selama proses pengobatan harus didampingi secara intensif oleh medis veteriner,” bebernya.

Lanjutnya, berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan Kasus PMK hingga Minggu (3/7/2022), yakni suspek 950 ekor dan ternak yang sembuh sebanyak 290 ekor sapi.

“Kami masih terkendala jumlah obat antibiotik yang persediaannya mulai menipis, sehingga proses kesembuhan agak melambat,” punkasnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.