Dinkes kabupaten Pasuruan Adakan Kegiatan Pembinaan Kepegawaian

Pasuruan295 Dilihat

Pasuruan, medianasional.id – Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus berupaya menekan kasus stunting di 8 lokus utama.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf (Gus Irsyad) mengatakan, hingga kini perhatian terhadap kasus stunting diprioritaskan di 8 kecamatan. Yakni Kejayan, Rejoso, Nguling, Grati, Tosari, Tutur, Puspo, Pasrepan, Wonorejo, Rembang dan Beji.

ADVERTISEMENT

Kedelapan kecamatan tersebut masih ditemukan kasus stunting di beberapa desa. Dimana paling banyak di Kecamatan Pasrepan dengan 4 desa lokus stunting seperti Desa Ampelsari, Sibon, Ngantungan dan Desa Pohgading.

Untuk itu, dengan Program Kasih Bersanding Mesra yang merupakan singkatan dari Keluarga Bersih Bersama Sadar Stunting Menuju Masyarakat Sejahtera, ia optimis kasus stunting akan terus bisa ditekan.

“Kita galakkan program Kasih Bersanding Mesra hingga semua elemen masyarakat bersatu padu untuk mengurangi jumlah anak yang stunting. Terutama di lokus stunting,” kata Gus Irsyad saat menghadiri Pembinaan Kepegawaian di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

Untuk memperkuat program ini agar sampai di lini paling bawah, Bupati Pasuruan mengeluarkan Surat Keputusan sejak tahun 2021 lalu hingga yang terbaru, yakni Peraturan Bupati Pasuruan No. 2 Tahun 2022 Tentang Gerakan Keluarga Bersih Bersama Sadari Stunting Menuju Masyarakat Sejahtera.

Dalam Perbup tersebut, semua pihak dilibatkan dengan tupoksi masing-masing. Sebut saja perangkat daerah dengan tugas menyesuaikan lokus program. Kemudian organisasi perempuan dan kader kesehatan yang intens dalam kegiatan Posyandu Tematik Stunting (Posting) dan Voucher Belanja Nutrisi (Relasi).

Ada pula perusahaan melalui program CSR (cooperate social responsibility) dengan mensupport kegiatan Penyediaan Sanitasi (Kasih Agawe) hingga media massa dan pegiat sosial yang sama-sama aktif dalam kegiatan KIE Bersanding (Komunikasi Informasi dan Edukasi Media Massa Bersama Sadar Stunting).

“Harus ada kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas, organisasi profesi, hingga akademisi. Semua kalangan dirangkul sebagai satu kekuatan,” tegasnya.

Lebih lanjut Gus Irsyad menegaskan bahwa apabila sama sama kompak dan sinergi, maka 6056 batita stunting dan 8525 keluarga resiko stunting di Kabupaten Pasuruan bisa terus ditekan semaksimal mungkin.

“Kalau Presiden Jokowi menargetkan penurunan stunting hingga 14% pada 2024 wajib terlaksana. Kita juga wajib optimis untuk bisa terus menurunkannya sampai maksimal,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.