Pasuruan, medianasional.id – Merasa masih punya hak atas tanah peninggalan orang tuanya, Harijadi warga desa Cukurgondang, Kec. Grati, Kab. Pasuruan hendak merebut kembali tanah waris dari almarhum Rasup, bapak kandungnya, Sabtu (22/02/2020).
Pada tim Media Nasional, Harijadi yang di dampingi kuasa hukumnya dari Badan Penelitian Aset Negara – Aliansi Indonesia (BPAN – AI) menceritakan, bahwa semasa hidup pak Rasup/ bapaknya tidak pernah menjual tanahnya ke pihak lain kecuali di sewakan kepada pak Cabis, Kepala Desa Cukurgondang di sekitar tahun ’72 an.
“Sebelum meninggal, bapak saya menjelaskan pada anak-anaknya kalau tidak pernah menjual tanahnya kecuali di sewakan ke pak Cabis dan semisal kontrak sewa lahan tersebut habis, anak-anaknya di suruh mengambil kembali tanah yang di maksud. Namun, setelah kontrak tanah kebun habis dan bapak Rasup sudah meninggal, pak Cabis selalu lari dan tidak pernah berani menemui saya, ketika saya tanyakan kapan tanah peninggalan almarhum bapak Rasup dikembalikan. Saya baru kaget, waktu saya mengurus lagi masalah hak peninggalan orang tua saya, ternyata tanah tersebut menurut buku C Desa sudah di jual ke orang lain,” ujar Harijadi tampak geram.
Menambahkan keterangan dari Harijadi, salah satu kuasa hukumnya dari BPAN mengatakan, bahwa ada kecurigaan adanya dugaan manipulasi data terkait perubahan di buku C desa, di mana tidak di jelaskan secara tepat terjadinya jual beli tanah tersebut, apalagi adanya dugaan bahwa yang merubah data pada buku C Desa adalah penyewa lahan sendiri yang waktu itu menjabat sebagai Kepala desa.
Namun yang disayangkan oleh tim kuasa dari BPAN, sulitnya menemui Kades Bambang selaku Kepala Desa Cukurgondang, saat ini yang terkesan menghindar dan sulit untuk ditemui. Padahal menurut Harijadi, sebelum Pilkades beberapa bulan yang lalu, Bambang menjanjikan akan membantu masalah Harijadi semisal dia bisa menjabat sebagai Kepala desa Cukurgondang.
Reporter : TIM
Editor : Sunarto
