Di Duga Kuat Pembangunan Penataan Lingkungan di Dusun Jimat Desa Kayupuring Rawan Pelanggaran.

Pekalongan100 Dilihat

Kajen, medianasional.id

Dalam rangka menggali informasi terkait pelaksanaan program pembangunan desa, di pandemi Covid – 19, awak Media Nasional biro Kab. Pekalongan bersama Tim melakukan kunjungan kerja tepatnya Jum’at 25 September ke Balaidesa Kayupuring Kec. Petungkriono Kab. Pekalongan.

Guna melakukan wawancara kepada Cahyono Kepala Desa Kayupuring, namun sesampai di Balaidesa yang nampak Sekretaris Desa bersama satu perangkat desa. Di saat media menanyakan kepada Sekretaris Desa Kayu Puring, posisi Cahyono Kepala Desa Kayupuring, masih keluar, dan kembali jam berapa tidak tau persis,”ucap Sekretaris Desa.

Mediapun mencoba menggali informasi adanya kegiatan program pembangunan desa, ia (Sekretaris Desa) mengatakan “bahwa saat ini kami baru selesai melaksanakan pembangunan Talud di dusun Jimat, dan silahkan media bisa langsung ditinjau kelokasi, karena saat ini saya masih banyak pekerjaan,”pinta Sekretaris Desa Kayupuring kepada awak Media Nasional. Sabtu, 27 September 2020.

Awak media menuju lokasi pelaksanaan kegiatan, dan bertemu dengan beberapa warga sekitar, dan selanjutnya mewawancarai warga inisial T, disampaikan T ” bahwa sebelum adanya pembangunan makadam, pihak desa telah melakukan peninjauan awal dan meminta warga bersama membantu menata jalan, hingga jalan paling mentok (akhir),”tutur T kepada awak media.

“Kami bersama 40 warga dusun Jimat bergotong – royong menata jalan dengan batu agar memudahkan pengerjaan pembangunan makadam, namun justru pada hari H (pengerjaan) pihak desa membangun makadam tidak sampai akhir jalan,”beber T disaat memberikan keterangan kepada awak media.

Karena awalnya jalan disini akan dibangun makadam semua, kenapa pemerintah desa Kayupuring tidak menepati janji -janjinya dalam pemerataan pembangunan yang seadil – adilnya.

“Kalau memang tidak dibangun ya sudah, jangan menjanjikan pembangunan sampai batas Jalan. “Padahal Jalannyapun sudah kita tata bersama warga, yang tadinya sempit, kita luaskan, dan kita manfaatkan batu – batuan sekitar lokasi, kita ambil dan tata di sepanjang jalan, guna memudahkan pembangunan makadam,”ungkapnya penuh kekecewaan.

Namun setelah diukur pihak desa bersamaan dengan kedatangan Camat kelokasi, baik Cahyono Kepala Desa Kayupuring dan Sunardi selaku Pelaksanaan justru menjelaskan bahwa pembangunan makadam tidak sampai ujung jalan,”tuturnya.

“Dan di kesempatan sama baik Cahyono Kepala Desa Kayupring dan Sunardi meminta tandatangan ke warga, ya kami tolak, takutnya seolah – olah tandatangan tersebut, sebagai bentuk persetujuan kami, dan sisa jalan yang belum dibangun makadam, dikuatirkan akan dimasukan ke RAB Des (Rencana Anggaran Belanja Desa), padahal jalan yang belum dimakadam adalah hasil karya swadaya masyarakat,”paparnya.

Mendengar keterangan dari warga sekitar pihak media langsung kembali menuju Balaidesa, namun kantor balaidesa nampak sepi, akhirnya Tim melanjutkan ke kediaman Cahyono Kepala Desa Kayupuring, guna melakukan konfirmasi terkait pembangunan penataan lingkungan di dusun Jimat yang telah menelan uang negara bersumber dari Dana Desa Tahap II 2020 sebesar Rp. 100.939.000 terbagi diantaranya, pembangunan Talud P : 130 meter anggaran Rp. 67.769.000. Saluran Air P : 40 meter anggaran Rp. 14.300.000. Gorong – gorong Plat (4×1) Rp. 15.378.000. Makadam 70×1 meter Rp. 6.492.000 setelah ada kroscek dan penjelasan warga diduga rawan adanya pelanggaran.

Sesampai dikediaman Cahyono, teryata Kepala Desa tidak ada, yang ada hanya istrinya dan ia menuturkan “bahwa Bapak Kepala Desa keluar, kalau gak salah ke Kajen,”ucap istri kepala Desa Kayupuring.

Setelah mendapatkan keterangan dari Istri kepala Desa Kayupuring, Tim awak media nasional menelpon Cahyono dan disampaikan, bahwa ia masih keluar, dan tidak ada penjelasan konkrit terkait persoalan yang ditanyakan pihak media.

Mediapun mencoba kedua kalinya dengan mengirimkan pesan pertanyaan terkait pembangunan di dusun Jimat kepada Cahyono Kades Kayupuring tepatnya hari Jum’at 25 September melalui WA, namun hingga berita ini terbit tidak ada penjelasan maupun jawab apapun.

Reporter : Sofyan Ari

Editor : Sukirno

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.