Pasuruan, medianasional.id – Lembaga Aliansi Indonesia, Badan Penelitian Aset Negara mulai terbentuk di Pasuruan Kota, sejak tanggal 03 Januari 2020, sesuai Surat Keputusan No. 250.SK/PC-BPAN/DPP/I/20.
Ditemui di kantor sekretariat Jl. H. Juanda Perum Tapa’an Asri C.9, Kelurahan Tapa’an, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, M. Hunin selaku Ketua mengatakan “Di bawah LAI-BPAN, kita bersama rekan-rekannya akan mengajak seluruh pejabat pemerintahan daerah Kota/ Kabupaten Pasuruan, TNI/ Polri, pengusaha dan masyarakat bersama-sama memerangi pungutan liar, korupsi, kolusi, nepotisme, terorisme dan narkoba dengan slogan “Stop dan Cegah !!!” untuk menyelamatkan Aset Negara, menegakkan keadilan dan kebenaran serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ujarnya pada wartawan Media Nasional, Senin (06/01/20)
Lebih lanjut M. Hunin memaparkan bahwa keberadaan Lembaga Aliansi Indonesia di wilayah Pasuruan Kota tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pemantauan di wilayah Kabupaten Pasuruan, “Kita sudah paparkan ke DPD (Dewan Pimpinan Daerah) LAI yang di Surabaya, kalau beberapa desa di Kab. Pasuruan ranah hukumnya masih ikut Polres Pasuruan Kota, jadi masih ikut kewenangan pemantaun kita untuk penyelamatan Aset Negara, tapi seandainya ada yang masuk ranah Polres Pasuruan di Bangil, pasti kita kordinasikan sama DPC LAI Kab. Pasuruan,” ujar Hunin.
Beberapa anggota LAI Pasuruan kota yang ditemui seakan-akan mengamini perkataan Ketuanya yang di anggap Tegas dalam menyikapi setiap permasalahan. “Saya salut sama Ketua yang tegas dan berhati-hati dalam menyikapi setiap permasalahan,” ujar Syawali selaku Bendahara dalam struktur kelembagaan pada wartawan online Media Nasional.
“Kedepannya, mudah-mudahan adanya keberadaan Lembaga Aliansi Indonesia – Badan Penelitian Aset Negara di Pasuruan Kota bisa bersinergi dengan jajaran terkait untuk memerangi segala macam Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme atau paling tidak mengurangi permasalahan tersebut untuk menyelamatkan uang Negara dari Korupsi”, ujar Kodir selaku Wakil Ketua LAI Pasuruan Kota menutup pembicaraan.
Reporter : Tara
Editor : Sunarto
