Dana BanGub Anggaran 2021 Desa Kutosari Diduga Dislewengkan Buat Kepentingan Pribadi.

Pekalongan566 Dilihat

 

ADVERTISEMENT

Kajen, Medianasional.id

Kantor Desa tidak enak dipandang mata di desa kutosari, sangat memprihatinkan diduga kuat kepala desa nya tidak ko oporatif hanya mementingkan urusan pribadi. 20/3/22.

Carut marut pemerintahan desa kutosari kecamatan, karanganyar kabupaten pekalongan, yang saat ini sedang diguncingkan masyarakatnya sendiri maupun masyarakat luar desa kutosari, yang seringkali kepala desanya sering tidak hadir di kantornya.

“Dengan adanya kegiatan rehab kantor balai desa yang mangkrak, kami sebagai media tidak berhenti untuk mencari keterangan sebenarnya dikarnakan kegiatan tersebut tidak ada papan impormasi kegiatan, media mencari tau dana tersebut ternyata dana BanGup tahun 2021, seharusnya bangunan sudah selesai. Jelasnya

Dana BanGup sebesar Rp 200.000.000 yang dialokasikan guna merehab kantor Balai Desa Kutosari Kecamatan Karanganyar kabupaten Pekalongan, sudah dilaksanakan hanya mencapai 35%, dan saat ini mangkrak tidak ada ketindak lanjutan hanya didiamkan begitu saja, padahal dana yang dikucurkan dari BanGub propinsi sudah diterima, Oleh kades kutosari sendiri?.

Uang tersebut menurut keterangan dari salah satu Perangkat desa yang tidak mau disebut namanya mengatakan, “kalau bangunan hanya begitu tidak sampai Rp 50.000.000. Uang Rp200.000.000 itu sisanya dikemanakan?” katanya.

Pada saat media konfirmasi salah satu perangkat desa Kutosari bahwa uang itu sudah cair semua namun sudah ditangan kepala desa Kutosari. Namun kadesnya tidak transparan kepada perangkat, uang sebesar Rp. 200,000,000.jt dikuasai semua dengan kepala desa. semua perangkat tidak tahu menahu mengenai dana BanGup yang sudah diterima kepala desa saya.? Ucapnya

“Selanjutnya Pelaksaan rehab kantor balai desa ditanggung Kepala desa semua tanpa melibatkan anggota Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Sedangkan fisik yang harus dikerjakan masih sangat banyak material yang dibutuhkan seperti kusen jendela, kusen pintu beserta daun pintu dan daun jendela, dua kayu bagian atas blamdar serta kuda kuda ples usuk dan reng dan masih banyak lagi. Sampai genteng atap semuanya tidak ada,” terangnya.

“Sedangkan waktu membangun sudah masuk bulan Maret tahun 2022 belum selesai, sehingga muncul dugaan kuat adanya panyelewengan Dana BanGup yang seharusnya sudah dibelanjakan material, namun satu semen pun tidak ada di lokasi bangunan berarti ada unsur kesengajaan bangunan menjadi mangkrak, seolah olah bangunan tersebut uangnya belum cair, untuk mengelabui masyarakat awam yang tidak tahu menahu mengenai bangunan kantor desa kutosari,” terangnya.

Media sudah beberapa kali mendatangi kantor desa Kutosari bahkan ke rumahnya Kades Riduan, namun selalu menghindar tidak mau ditemui media. Sehingga dugaan masyarakat adanya dugaan menyelewengkan dana BanGup semakin kuat.

Sofyan Ari.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.