Buruknya Bangunan SDN 11 Gamta, DPRD Raja Ampat Segera Gelar Rapat dan Panggil Disdikbud

Raja Ampat56 Dilihat
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat. (Foto :Zainal)

Raja Ampat, medianasional.id – Buruknya fisik (bangunan) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Gamta tepatnya terletak di Distrik (Kecamatan) Misool Barat, kabupaten Raja Ampat, Papua Barat menjadi perhatian berbagai pihak.

Buruknya Bangunan SDN 11 Gamta.

Atap bocor dan rapuhnya bangunan sekolah sehingga para siswa menjalani proses belajar mengajar dibawah rintikan hujan dan teriknya matahari. Ironisnya SDN 11 Gamta hanya memiliki 2 (dua) ruang kelas. Yang mana satu kelasnya dipakai untuk kantor dan satunya digunakan untuk ruangan belajar siswa. Selain itu, sekolah tersebut tidak dilengkapi perpustakaan, laboratorium, sanitasi dan tanpa aliran listrik.

Informasi yang dihimpun medianasional.id SDN 11 Gamta memiliki empat (4) tenaga pendidik (guru) dengan jumlah siswa 42 orang. Terkait hal tersebut, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, Juariah Saifuddin melalui kepala bidang Sekolah Dasar (SD), Asri H Salim saat dikonfirmasi sejumlah awak media membenarkan, bahwa kondisi fisik (bangunan) SDN 11 Gamta sudah tidak layak untuk digunakan.

“Tahun kemarin kami sudah memasukan usulan program pembangunan untuk SDN 11 Gamta dan ditahun ini baru terealisasi, itupun sebatas rehab,” kata Asri, saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (3/7)
pukul 12:05 waktu setempat.

kepala bidang Sekolah Dasar (SD),Asri H Salim

Menurutnya, SDN 11 Gamta dibangun ketika Raja Ampat saat itu masih masuk dalam daerah administrasi Kabupaten Sorong. Hal itu membuat geram Plt Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Raja Ampat, Reynold M Bula. Pasalnya,dirinya memiliki dokumentasi terkait bangunan sekolah SDN 11 Gamta yang sudah tidak layak lagi digunakan. Dan hal tersebut sudah dilaporkan pihaknya kepada kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Raja Ampat.

Plt Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Raja Ampat, Reynold M Bula.

“Saya juga heran, skala prioritas pembangunan sekolah, kok malah yang muncul pembangunan perumahan guru,” kata Reynold saat dikonfirmasi usai menghadiri sosialisasi peraturan bupati
tentang penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial dan tentang tata cara pergeseran anggaran di gedug wayag,kantor bupati Raja Ampat, Jum’at (5/7) sore.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan buruknya perencanaan yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) Raja Ampat.

“Untuk itu kami segera menggelar rapat, hari senin rapatnya dengan teman teman DPRD Raja Ampat lainnya,dan kami akan memanggil dinas pendidikan dan kebudayaan,” tegasnya. (Zainal)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.