Mukomuko, medianasional.id- Bupati Kabupaten Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, AK, CA, CPA secara tegas mengaku siap mensuport untuk membesarkan PDAM Tita
Selagan. Targetnya di tahun 2022 mendatang, perusahaan air minum di Kabupaten Mukomuko sudah beroperasi secara normal dan bisa menyumbangkan pendapatan untuk daerah.
“Tahap awal ini kami mengajak pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu, karena pihak balailah yang membawahi PDAM di sektor hulu. Kalau hulunya ini bermasalah, walaupun kita berikan infrastruktur PDAM yang bagus, tetap saja tidak akan bisa beroperasi secara baik. Maka harapan kita kepada pihak jajaran PDAM dan pihak lainnya supaya segera berkoordinasi dengan balai. Sehingga nanti betul – betul sinkron apa yang kita inginkan dari balai itu bisa terwujud dan terlaksana dengan baik,” tegas Bupati, ketika dikonfirmasi Kamis (29/4) kemarin.
Jika selama ini PDAM Tirta Selagan mati suri, Bupati meyakini hal itu akibat lemahnya upaya koordnasi pihak manajemen PDAM dengan pihak – pihak yang terkait. Dan kedepanya, Bupati ingin koordinasi itu bisa dilakukan secara maksimal. Sehingga, pemerintah pusat mengucurkan anggaran untuk pembangunan saluran air bersih di Kabupaten Mukomuko tidak mubazir atau sia-sia. Apa yang diberikan pemerintah itu benar-benar sesuai yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, ia juga meminta kepada manajemen PDAM, Bagian Ekonomi Setkab Mukomuko, Dinas PUPR, termasuk Asisten II supaya segera melakukan pembenahan dan penghitungan secara rinci berapa kebutuhan anggaran untuk mengoptimalkan PDAM dan berapa pendapatan PDAM jika sudah normal.
“Jika penghitungan sudah dapat, maka segera kita rapat koordinasi. Bila memang nanti hitung-hitunganya masuk, kita bisa pinjam dana ke PIP untuk membangun jaringan PDAM yang rusak. Tapi kalau hitunganya tidak masuk, mendingan tidak usah pinjam tapi kita cari upaya lain untuk mengoptimalkan PDAM tersebut. mudah – mudahan saja, persoalan PDAM yang ada saat ini bisa kita atasi cepat. Dan diharapkan, keberadaan PDAM di daerah ini benar-benar bisa memberikan nilai plus bagi masyarakat dan daerah. Masyarakat tercukupi kebutuhan air bersihnya, dan pemerintah bisa mendapatkan pendapatan asli daerah,” pungkasnya. (wanti)
