Raja Ampat, medianasional.id– Untuk peningkatan usaha dengan akses pada sumber pembiayaan dengan cara memberikan kredit bagi masyarakat kabupaten Raja Ampat yang memiliki Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Waisai, Raja Ampat telah melakukan penyaluran dana melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak akhir tahun 2018 lalu.
Pernyataan itu disampaikan, pejabat pengganti sementara BNI KCP Waisai, Zainuddin saat ditemui medianasional.id di kantornya, Jalan Fundar kasela,Kelurahan Sapordanco, Distrik (Kecamatan) Kota Waisai, Raja Ampat, Rabu (31/07) pukul 16:35 waktu setempat.
Dijelaskannya, BNI KCP Waisai berdiri sejak Oktober 2016, awalnya fokus pada pelayanan operasinal perbankan pada umumnya, dan belum melayani KUR.
“Pada akhir tahun 2018 sampai dengan saat ini, karena ada perubahan kebijakan oleh pimpinan BNI akhirnya program KUR itu bisa dijalankan di seluruh KCP BNI, termasuk KCP Waisai, tujuannya untuk pengembangan usaha masyarakat setempat,” katanya.
Saat ditanya jumlah nasabah KUR, dan jumlah anggaran yang telah tersalurkan sampai saat ini. Zainuddin mengaku tak mengetahuinya, pasalnya yang menjalankan tugas untuk KUR ada bidangnya tersendiri, yaitu bagian pemasaran.
“Kepala pemasarannya namanya Kaharuddin, kebetulan saya pejabat pengganti sementara, jadi saya tidak mengetahui mengenai hal itu. Karena saya fokus kepada operasional sehari-hari perbankan,” ungkap Zainuddin.
Namun, dirinya memastikan, bahwa program KUR telah dijalankan pihaknya dengan baik,sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan sasarannya untuk sektor perdagangan. Ia menyebut, dalam penyaluran program KUR itu dihitung perkuota, dan kedepan penyaluran KUR kemungkinan arahnya pada sektor perikanan dan jasa.
“Lebih jelasnya tanyakan kepala BNI KCP Waisai, Hesty Gredenggo yang nantinya akan memberikan informasi terkait data jumlah nasabah dan jumlah anggaran penyaluran KUR selama ini, mungkin dia tahu, dan bisa menjelaskan,” pungkasnya. (Zainal)
