Berdayakan Masyarakat, Desa Tarai Bangun Beri Pelatihan Hidroponik Selama 3 Hari

Kampar, Riau190 Dilihat

Kampar, medianasional.id – Dalam rangka pelaksanaan Dana Desa Tahun Anggaran 2018, Pemerintahan Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar memiliki program berupa Pemberdayaan Masyarakat Desa. Salah satu programnya adalah mengadakan pelatihan hidroponik, dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

 

Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Jum’at sampai Minggu (24 -26 Agustus 2018) di Mona plaza Hotel, yang diikuti sekitar 40 orang peserta yang terdiri dari empat dusun, yaitu 10 orang perdusunnya dari kelompok masyarakat kurang mampu, dan ibu – ibu yang tergabung dalam kelompok tani.

 

Dari pantauan medianasionla.id, acara pelatihan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar, S.Sos, didampingi sekretaris desa sekaligus selaku ketua panitia, Eka Putra, perwakilan BPD, perwakilan RT / RW, perwakilan dusun, Kabid usaha ekonomi masyarakat sumber daya manusia dan teknologi tepat guna dinas PMD Kabupaten Kampar, Zamhur Ahmad S.Pd, M.si,

Ketua komisi E DPRD Provinsi Riau, H. Masnur SH, dan ahli hidroponik Provinsi Riau, Ny. Liza Ika Safitri.

 

 

Kemudian saat dikonfirmasi medianasional.id, Kepala Desa Tarai bangun, Andra Maistar S.Sos usai acara penutupan pelatihan tersebut mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk memberikan ilmu. Sehingga kedepannya ibu – ibu bisa berdaya saing untuk meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan sumber daya manusia, dan meningkatkan ekonominya.

 

“Dalam bidang pemberdayaan masyarakat, kegiatan ini sendiri ditaja oleh pemerintahan desa Tarai bangun. Hasil dari menjemput aspirasi masyarakat, terutama dari masyarakat Tarai bangun yang sembilan puluh dua persen itu berada domisilinya tinggal di komplek – komplek perumahan. Nah kami ingin memberikan ilmu kepada masyarakat supaya masyarakat itu tidak hanya menjadi masyarakat penikmat saja, tapi juga masyarakat yang bisa memproduksi. Sehingga konsumsi masyarakat yang selama ini mungkin jika seandainya itu sepuluh, setelah ada pelatihan ini kita berharap jumlah konsumsi masyarakat menurun menjadi empat atau lima. Supaya yang harusnya dibeli sekarang sudah bisa dihasilkan untuk kebutuhan, minimal untuk rumah tangga. Dan kami berharap maksimalnya itu di lingkungan wilayah RT tempat tinggalnya masing – masing”, terangnya.

 

Selanjutnya Andra berharap, dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kampar, provinsi Riau.”Berkaitan dengan kegiatan yang kami laksanakan ini nanti kami akan melakukan kordinasi dengan dinas terkait. Agar sekiranya nanti mungkin ada dana anggaran untuk bisa menindaklnjuti kegiatan pelatihan kami ini. Tentu kami ingin supaya kegiatan ini berkesinambungan, kami awali dengan dana desa. Mudah – mudahan ada tindaklanjut dari pemda Kabupaten Kampar, sehingga dalam mencapai visi misi bapak Bupati dan Wakil Bupati Kampar Aziz – Catur, kerja, kerja, Kampar maju”, lanjutnya.

 

Lebihlanjut Andra juga berharap desa Tarai bangun ini menjadi barometer. “Minimal desa Tarai bangun kedepannya tidak lagi sebagai hanya pengonsumsi, tapi kami ingin masyarakat tarai bangun menjadi masyarakat mandiri. Sehingga masyarakat desa Tarai Bangun ini bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, terutama dari segi sisi kebutuhan sayur mayurnya”, imbuhnya.

 

Terakhir bagi para peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan tersebut, diberikan baju seragam, topi, tas, photo copy bahan materi, dan juga bantuan uang saku sebesar Rp. 50.000, / perorangannya perhari dikali selama 3 hari jadwal kegiatannya.

 

“Oleh karena itu, kami merasa pemerintahan desa Tarai Bangun belumlah maksimal memberikan yang terbaik. Namun kami pemerintahan desa Tarai Bangun berusaha untuk menjadi lebih baik dan memberikan yang terbaik  kepada masyarakat Tarai Bangun. Kalau selama ini lebih fokus pemerintahan desa Tarai Bangun kepada fisik, kami ingin kedepannya kegiatan – kegiatan pemberdayaan ini mungkin bisa sampai batasan 50 bahkan sampai 60 persen dana desa, dan 40 persenya lagi kita gunakan untuk membagun fisik. Kenapa fisik 5 sampai 7 tahun sudah habis masa pakainya, sedangkan memberikan keterampilan maupun ilmu itu bisa menjadi warisan yang akan kita siapkan untuk anak cucu generasi yang akan datang, ” tutupnya.

 

Reporter : Robinson Tambunan

Editor : Dian F

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.