Bela NKRI, Ruslan Buton Ditangkap “Ada Apa Dengan WNA”

Muhammad Risman, Mantan Aktivis Tambang di Maluku Utara

Ditengah kegalauan bangsa saat ini dalam menghadapi pandemi Corona Virus Desease (Covid-19). Putra terbaik bangsa yang memiliki semangat dan loyalitas dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan berpangkat terakhir Kapten Infantri, Ruslan Buton (RB) di pecat dari keanggotaan militernya akibat perbuatan penganiayaan berat kepada seorang tersangka pelaku kejahatan di daerah Maluku Utara pada awal bulan Oktober 2017 lalu atas perbuatannya tersebut, pengadilan militer memberikan sanksi berupa pemecatan dari anggota TNI.

Sebagaimana dirilis oleh Tirto.id, bahwa RB sedang bertugas sebagai Komandan Kompi sekaligus Komandan Pos Satgas SSK III Yonif RK 732/Banau dengan 10 anak buahnya. Kala itu, ada seorang yang bernama La Gode, petani cengkeh yang pencuri singkong parut 5 kilogram seharga Rp 200 ribu. Karena perbuatannya, ia ditahan di Pos Satuan Tugas Daerah Rawan—TNI kerap menyingkatnya ‘Satgas Ops Pamrahwan’—Batalyon Infanteri Raider Khusus 732/Banau, Lede, Pulau Taliabu, Maluku Utara.

Setelah dipecat dari TNI. RB kemudian mendirikan Yayasan Serdadu Eks trimatra Nusantara yang beranggotakan para mantan prajurit TNI untuk melanjutkan perjuangan mereka membela Ibu Pertiwi. Yayasan ini juga telah dideklarasikan pada 25 Januari 2020 di Gedung Joeang’45, jalan Menteng Raya No. 31 Menteng Jakarta. RB sendiri yang menjadi Ketua Umumnya.

“Publik harus memisahkan. Peristiwa kasus hukumnya dengan semangat membela NKRI”. Melalui surat terbuka, RB beberapa kali menyampaikan rasa kekhawatiran terhadap ancaman bangsa. Dimana pengalaman dalam bertugas sebagai anggota TNI sering kali mendapati sekelompok para Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari China itu akan diduga menjadi Tenaga Kerja Asing (TKA) diperusahaan pertambangan. Menurut pernyataan vidio viralnya, bahwa para WNA itu tidak memiliki surat-surat resmi untuk menjadi TKA. Kemudian para WNA itu ditahan sementara. Sehingga ada upaya penyuapan terhadap dirinya, tetapi ditolak.

Tidak diragukan semangat RB untuk membela NKRI. Sebagai mantan anggota TNI. Menjadi tantangan ketika ada upaya pihak asing menguasai bangsa ini. Sehingga rasa kekhawatiran RB, dituliskan dalam beberapa Surat Terbuka yang ditujukkan kepada Presiden Jokowi. Namun pasca surat terbukanya viral. Ada pemberitaan beberapa media online oleh Koordinator Pandu Jokowi, Haryanto Subekti kepada media suaranasional bahwa “Kami sudah baca Surat Terbuka Ruslan Buton, isinya provokasi dan mengancam NKRI dan segera akan kami laporkan ke polisi,” katanya dalam rilis pemeberitaannya. Jumat (22/5/2020).

Jika tim gabungan dari Mabes Polri, TNI, Brimob dan POM di desa Wabula satu Kecamatan Wabula Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Kamis (28/5/2020) pagi. Menjemput RB terkait unsur laporan itu maka kiranya ini menjadi catatan kebangsaan.

Kekhawatiran RB terhadap ancaman bangsa terutama terkait masuknya para WN-Asing yang menjadi TKA. Saya pun merasakan hal yang sama pada waktu berjuang membela kepentingan masyarakat lingkar tambang PT Harita Group, perusahaan nikel investasi asing. Berada di desa Kawasi Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Dalam kurung tahun 2017/2018. Atas nama Barisan Pemuda Pelopor (BAPPOR) Pulau Obi, kami terhimpun dalam satu kekuatan barisan penggerak. Dengan tujuan menyelamatkan masyarakat dari ancaman limbah perusahaan dan menyuarakan tanggungjawab perusahaan dalam bentuk Coorprate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat lingkar tambang.

Dalam aksi perjuangan. Kami seringkali menghadapi tantangan termasuk kehadiran para TKA yang masuk di perusahaan tidak terdata jelas alias bermasalah. Hal itu pernah dikoordinasikan dengan pihak perusahaan maupun Keimigrasian Ternate. Namun tidak mendapat hasil baik. Sehingga dugaan kuat ada permainan sistem untuk memudahkan masuknya para WN-Asing untuk menjadi TKA. Sangat berbahaya jika mereka (TKA) itu ilegal di Republik ini.

Itu sebab sangat memungkinkan rasa kekhawatiran RB. Dengan masuknya para WN-Asing China. Sebagai ancaman bangsa dari pihak asing. Maka ketika RB disebut telah melakukan Makar. Dimana Makarnya, Sementara tujuan dalam surat terbukanya itu jelas. Bagaimana kecintaan terhadap Bumi Pertiwi NKRI.

Semoga peristiwa ini menjadi pengingat dan pembelajaran juga sebagai bahan referensi kecintaan kepada seseorang terhadap NKRI.

Ditulis: di Buton, 28 Mei 2020

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.