Bataliyon 132 Bimasakti Adakan Nobar Film G30S/PKI

Riau, Sumatera86 Dilihat
Kampar – Dalam rangka acara Nobar (nonton bareng) dokumentasi G 30 S/PKI yang diadakan di kompleks Bataliyon 132 Desa Salo pada Minggu (24/09) malam, dihadiri oleh komandan 132 Bataliyon Bimasakti, Camat Salo yang diwakili Kasubag Umum dan Kepegawaian Jasman, Kepala desa Salo Nurzali, S.E, Mewakili Pemuda Panca Marga Selaku Humasnya Unandra M.Shaleh, SH, serta masyarakat desa Salo dan sekitarnya.
Kegiatan nobar ini merupakan perintah langsung dari Panglima TNI kepada jajarannya dan bersama warga serta mengajak generasi muda untuk menyaksikan Film G 30 S/PKI.
Tujuannya supaya kita tidak melupakan sejarah kelam bangsa Indonesia yang pernah terjadi pada tahun 1965, di mana pada waktu itu telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap bangsa Indonesia.
Kepala desa Salo Nurzali,SE sangat antusias serta ikut andil dan berpartisipasi mengajak masyarakat untuk hadir, supaya masyarakat mengetahui perjalanan sejarah 5 jendral yang dibunuh pada masa PKI.
Nurzali sapaan akrabnya menambahkan, “Saya berterimakasih banyak dengan Danyon 132 Bimasakti Bangkinang – Salo atas undangan nobar sejarah bangsa Indonesia yang telah lama tidak diadakan lagi”, pungkasnya.
Humas Pemuda Panca Marga Unandra juga mengatakan saat menyampaikan kata sambutan, “bahwa isu-isu yang memanas ini sering terjadi saat Pilkada, Pilgub dan Pilpres. Tujuannya ingin memecah belah dan menjadikan politik tidak baik, sehingga nantinya diduga ada pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab menungganginya”, ucapnya.
Tambah Unandra M. Saleh, SH., “setelah kita nanti nonton bareng Film Pembrontakan Partai Komunis Indonesia (PKI), jangan sampai kita terpengaruh dan ikut ikutan menjadi pemberontak atau memecah belahkan satu sama lainnya. Harap saya semoga generasi muda penerus perjuagan bangsa agar berpegang teguh pada pedoman, pengahayatan, pengamalan pancasila, walau pun kita berbeda beda suku tetap satu yaitu bangsa Indonesia. sekali merdeka tetap merdeka, NKRI harga mati,” ujarnya. (Robinson/Andri)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.