Bangunan Posyandu di Desa Jedong Diduga Tak Sesuai Bestek

Jawa Timur227 Dilihat
Bagunan posyandu di Desa Jedong, Dusun Sawun yang baru saja dibangun tetapi tidak sesuai dengan bestek.

Malang, medianasional.id – Posyandu yang bertepatan di Desa Jedong, Dusun Sawun RT/RW 05/03 Kecamatan Wagir, yang dibangun dengan menelan dana ADD sebanyak Rp 91.092,300 dengan volume 7,5 × 4 m nyatanya tidak sesuai dengan spec yang ada, Sabtu (06/10/2018).

Tak ayal para warga pun merasa aneh dan janggal dengan banyaknya dana yang digelontorkan oleh pemerintah, namun kontruksi bangunan tidak sesuai dengan bestek.

Padahal Posyandu merupakan sarana untuk pelayanan kesehatan, terutama untuk para balita yang biasanya tiap bulannya ke posyandu untuk menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, imunisasi dan periksa kesehatan lainnya.

 

Warga masyarakat yang enggan di sebutkan namanya saat di temui  menyampaikan “Besarnya anggaran untuk posyandu yang telah di bangun jadi pertanyaan saya dan warga lainnya, pasalnya di papan nama tertulis dengan anggaran RP 91.092.300 tetapi bangunannya seperti itu mas, gak sesuei bestek dan itu banyak warga sini yang menanyakan, setidaknya bangunan seperti itu ditaksir paling banyak menghabiskan anggaran 55 sampai 60 juta an mas” ucapnya.

“Harapan saya sebagai warga masyarakat Sawun, Desa Jedong, Kepala Desa Sumariyadi harus transparan mengenai dana yang dipergunakan untuk proyek bangunan posyandu Cempaka itu. Saya hanya masyarakat kecil mas mau mengadu ke siapa?” imbuhnya.

Beberapa warga Dusun Sawun yang enggan di sebutkan namanya juga mempertanyakan mengapa pembangunan posyandu tidak sesuai dengan harapan, padahal posyandu merupakan tempat pelayanan kesehatan yang seharusnya lebih diperhatikan.

“Kami sebagai warga sini mau menanyakan juga gak enak mas, memang benar anggaran besar tapi kenapa bangunan tidak sesuai harapan. Dan harapan saya dan warga yang lain semoga hal ini bisa segera terungkap dan terselesaikan” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Jedong Sumariyadi sangat sulit dihubungi padahal hanya untuk konfirmasi, lewat via telepon tetapi tidak diangkat dan lewat via WA pun tidak ada balasan.

Reporter : TIM

Editor : Sunarto

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 komentar

  1. Masyarakat kok bisa ndak tahu, kan ada pengusul dan dibahas dimusdes?
    Itu juga apa bener sumber dananya ADD?