Balai Arkeologi Jawa Barat Temukan Candi Budha di Pantai Batu Putih Ketapang Lampung Selatan

Lampung Selatan241 Dilihat

Lampung Selatan, Medianasional.id – Kehadiran Ketua Balai Arkeolgi Jawa Barat Deni Sutrisna, M.Hum dan timnya dengan didampingi Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Lampung Selatan Afna Yudiatama di Batu Putih Desa Ketapang Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan dalam rangka melakukan Kunjungan Kerja diduga kuat adanya bangunan Candi Selatan Lampung satu-satunya di Sumatera. Sabtu (17/04/2021) pukul 10.10 wib.

Kunjungan tersebut turut didampingi antara lain Kepala Desa Ketapang Hamsin, Ketua Pura Segara Batu Putih Wayan Sude dan Tim Media.

Deni Sutrisna mengatakan bahwa Provinsi Lampung merupakan salah satu diantara tiga provinsi yang menjadi wilayah kerjanya selain DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Dalam rangka kegiatan penanggulangan upaya penelitian langsung kepada objek yang khususnya objek ini, tadi kami melihat apa yang sudah terjadi karena dari dulu Balai Arkeologi pernah mengadakan penelitian dengan melakukan penggalian di tahun 1994, 1995 sampai 2021,” ungkapnya.

“Sekian tahun kami mau melihat perkembangannya ternyata sudah banyak yang berubah kalau dulu informasi yang berasal dari Nanang Saptono selaku Peneliti utama arkelogi Jawa Barat bahwa dulu belum ada dirikan bangunan tempat Ibadah umat Hindu. Yang mana beliau katakan bahwa dulu kepalanya kecil dan terbuat dari bahan kayu di situlah ada indikasi dugaan dari struktur sebuah bangunan-bangunan apa waktu itu, belum disimpulkan nanti kenyataannya juga dari segi unsur,” katanya.

Kemudian strukturnya itu mengindikasikan seperti sisa unsur bangunan pusat keagamaan apalagi ini di tempat yang sama juga ditekankan jadi langsung penganut agama Budha, memang sudah sedikit kehilangan bangunan yang lama yang jauh berbeda di saat arkelogi Jawa Barat tahun 1995 turun ke lokasi waktu itu. Namun demikian memang ada upaya perlindungan ini sudah berjalan baik karena di sini tempat keramaian yang mudah didatangi wisatawan karena ada Pantai Batu Putih Bahari. Karena ini pusat peribadatan yang boleh dibilang bukan tempat sembarang orang bisa masuk, lokasi Candi Selatan Lampung tempat Ibadah umat Hindu Pura Darma Segara Batu Putih dimana dibuka di hari-hari besar agama umat Hindu,” terangnya.

“Saya hanya berpesan bahwa walaupun nanti balai arkelogi Jawa Barat dan juga Balai pelestarian cagar budaya Banten. Dengan kegiatan ini yang kita lakukan adalah barangkali mencari yang lain sudah berada di luar pagarnya umat agama Hindu, jadi mungkin masih ada sisa sisa yang belum muncul ke permukaan masih terpendam di dalam tanah itu dugaan sementara belum bisa kita simpulkan secara mendalam kalau itu benar dugaan Candi di jaman Budha kuno. Mungkin ini akan kami bicarakan lagi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan,” terangnya.

“Candi jaman dulu udah begitu apalagi kita lihat bahwa selama ini kita hanya tahu candi-candi adanya di Pulau Jawa. Inilah yang menjadi ketertarikan kami termasuk Candi yang masih terpendam di dalam tanah. Saya berharap ke depan ini ada semacam pekerjaan yang kita kelola dan diteliti lagi secara terpadu,” imbuhnya.

Sebelum lokasi penelitian ini kita pakai, kalau penelitian tahun 95 memang indikator kuatnya ini bangunan suci masalahnya kita menemukan potongan arca bagian kaki pada waktu itu. Kemudian di diamkan dibuat sawah sekeluarga. Kalau melihat ini kondisinya kita lihat adanya prasasti Palas pasemah Sriwijaya Sriwijaya berdiri di sini soalnya sudah ada satu komunitas yang menganut agama Budha ketika itu. Sriwijaya mulai ada hubungan diplomatik dengan ini itu terjadi satu bangunan tempat peribadahan. Dan itu juga nanti harus bisa dilestarikan dan kita rawat bersama dengan pemerintah.l,” harapnya.

“Dan bangunan yang sudah terlanjur nggak apa -apa tapi jangan mendirikan bangunan permanen lagi di mana itu adalah pelestarian cagar budaya nantinya,” pesannya.

Nanang Saptono selaku peneliti utama arkeologi Jawa Barat dugaan sementara bahwa itu adalah candi-candi satu -satu nya yang ada di selatan Lampung.

Kepala Desa Ketapang Hamsim saat media berkunjung ke rumah menyampaikan harapannya,

“Selama ini belum ada tindakkan dari arkeilogi jawa barat karena mereka belum menurunkan tim untuk sepenuhnya menggali dan meneliti Situs cagar budaya tersebut. Sedangkan arkeologi Jawa Barat sudah tiga kali turun ke lokasi tapi belum ada kepastian dan kejelasan untuk mengungkap cagar budaya tersebut yang dilindungi karena dampaknya sangat besar sekali untuk kedepannya apabila itu benar di duga kuat bahwa itu bangun candi Budha satu-satunya yang berada di Sumatera agar pemerintah pusat cepat tanggap kalau di situ ada bangun bersejarah seperti ada bangun bata kuno dan sumur satu meter tapi mata air nya tidak pernah kering untuk di fokuskan penelitian dan du turunkan Tim untuk penelitian di tahun 2022 nantinya,” harap Hamsin. (Amin Padri)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.