Alasan Pemerataan, Diduga BLT DD Untuk Warga Terdampak Covid 19 Desa Sengari “Disunat”

Pekalongan127 Dilihat

Kajen, Medianasional.id – Kepala Desa

Sengari (Karnadi) dan Perangkatnya diduga melakukan penyelewengan BLT Dana Desa (DD) yang diperuntukan untuk warga Desa sengari. Kec. Talun, kabupaten Pekalongan yang terdampak Covid 19.

Bantuan tunai sebesar Rp 600 ribu per KK dipotong Rp 400 ribu dengan alasan guna pemerataan agar warga lain menerima manfaat juga. Uang tersebut diminta oleh ketua RT dan diserahkan kepada kepala desa.

Pada saat awak media mendatangi salah satu dusun di desa sengari, Warga mengatakan, “saya merasa tertipu dan dirugikan oleh bapak kades yang selama ini saya anggap baik dan bijak ternyata tipuan belaka. Saya sangat kecewa dengan bapak kades, saya menyesal milih orang yang salah,” ungkap salah seorang warga desa Sengari.

Dia merasa tertipu karena seharusnya menerima bantuan BLT Rp 600 ribu ternyata hanya menerima Rp 200 ribu.

“Uang yang sudah dipotong oleh pak Rt sebesar Rp 400 ribu alasan pak RT diberi tugas oleh bapak kades Sengari guna pemerataan,” tutur warga desa Sengari berinisial Y.

Jumat, (4/06/2020)media mendatangi salah satu perangkat desa Sengari. berinisial A, membenarkan adanya pemotongan BLT tersebut. A mengatakan pada media, “Bapak kades juga sudah didatangi beberapa media untuk dimintai keterangan, dan ujung-ujungnya media tersebut minta uang bensin hingga jutaan,”
ungkap A.

Wartawan medianasional hari itu juga mendatangi Kades di rumahnya untuk konfirmasi, namun kades tidak ada di rumah.

Ketika media minta keterangan pada kades Sengari, Ia mengatakan semua itu tidak benar bahwa adanya pemotongan BLT.

Pemotongan bantuan BLT itu saya benar benar tidak tahu. Kalau ada yang memotong uang BLT sebesar Rp 400 ribu itu berarti di luar tanggung jawab desa. Karena saya sudah menerapkan sesuai aturan dari pemerintah. Tidak ada pemotongan sekecil apapun,” ungkap kades.

Tambahnya lagi, “mengenai wartawan yang datang ke rumah itu betul, itu pun hanya silaturahmi. Tidak saya pungkiri, adanya wartawan ke rumah saya hanya silaturahmi. Memang saya memberi sekedar uang bensin,” kata Kades.

Terahir Kades mengatakan pada media, “uang yang dipotong oleh orang – orang yang gak bertanggung jawab sebagian sudah ditarik kembali dan dikembalikan kepada yang berhak mendapatkan (BLT),” ungkap pak kades pada media. (Sofyan Ari)

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.