Pasuruan, medianasional.id – Bertempat di halaman depan Mapolres Pasuruan di Bangil, diadakan Konfrensi Pers penutupan operasi Zebra Semeru 2019, Rabu (06/11/19).
“Dari total pelanggar sebanyak 7003, sudah 6.417 lembar surat tilang dan 586 lembar surat teguran dikeluarkan. Namun yang lebih disayangkan adanya dominasi pelanggar dibawah umur yang tercatat sampai 620 anak usia 16 sampai 20 tahun, pengendara yang tidak memakai helm sebanyak 1.777 orang, pelanggar yang tidak menggunakan safety belt sebanyak 193 orang, menggunakan hand phone saat berkendara sebanyak 96 orang dan yang melawan arus sebanyak 43 pelanggar”, ujar Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan, S.I.K., S.H., M.H., pada sejumlah awak media.
Kapolres juga memaparkan bahwa jalan yang rawan laka di Pasuruan, diantaranya di jalan umum Banyuwangi – Surabaya yang masuk wilayah Kecamatan Beji, kemudian jalan umum Surabaya – Malang didaerah Kejapanan sama Gempol dan perlintasan sepanjang rel kereta api di Yon Kav Beji.
Kapolres pun berharap agar dari operasi Zebra Semeru 2019 yang hanya dilaksanakan selama 14 hari bisa meminimalisir angka kecelakaan di wilayah Pasuruan, namun tidak menutup kemungkinan dari Polres Pasuruan akan tetap melakukan tindakan atas pelanggaran dengan tindakan tilang hingga masyarakat sadar akan berlalu lintas dan menghindarkan dari bahaya kecelakaan, ujar Kapolres Pasuruan menutup konfrensi Pers pagi tadi.
Secara terpisah Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Bayu Halim Nugroho yang ditemui wartawan online medianasional.id terkait 2 (dua) kendaraan odong-odong/ mainan anak yang juga diamankan, Kasat Lantas yang terhitung masih muda dan terlihat hitam manis ini mengatakan bahwa “Pelanggaran kendaraan odong-odong dikarenakan kendaraan yang dipakai sudah merubah body asal dan masih memakai mesin dari kendaraan tersebut”, ujarnya sambil tersenyum.
Reporter : Tara
Editor : Sunarto
