Terseret Gelombang Laut Pasang, Seorang Bocah Meninggal Dunia

Kendal140 Dilihat

Kendal, medianasional.id – Peristiwa tragis menimpa seorang bocah Sekolah Dasar yang berniat mencari ikan dan kerang dinyatakan tenggelam, karena terbawa arus pasang di pantai /tambak bedah dekat Pelabuhan Kendal. Selasa, 16/4/2019.

Adalah Muhammad Febri (14) bin Mulyono, pelajar warga Desa Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan, yang sedang mencari kerang dan ikan bersama teman-temanyanya, diduga diterjang gelombang pasang yang datang tiba-tiba dan tidak bisa berenang sehingga hanyut tenggelam terbawa arus pasang air laut.

ADVERTISEMENT

Para saksi mengatakan yang juga temanya saat mencari kerang dan ikan, Andrean (14 ) alamat Dukuh Mugas Rt 02 Rw 09 Kecamatan Kaliwungu Selatan, kejadian bermula ketika sekitar pukul 14.30 Wib, dia bersama ke empat temanya Aris (17), M Rizal (12), Bagus Satrio (14) dan M Febry (12) yang semuanya beralamat Desa Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal ,mereka berlima mulai menjeburkan diri untuk menyelam mencari kerang, sedangkan Luky (13) bertugas menjaga sepeda motor di tanggul tepi pantai, saat itu kondisi laut masih surut, dengan ketinggian air hanya sedada mereka (sekitar 1 meter) sehingga mereka masih bisa berjalan , Namun setelah sampai ketengah ternyata karung yang dipersiapkan untuk menyimpan kerang ketinggalan di tanggul, kemudian diambil oleh Andrean dan Febry, setelah kembali ketengah ternyata gelombang air laut mulai pasang dan tidak diketahui oleh mereka, Febry yang tidak bisa berenang mulai tenggelam dan tidak bisa menguasai keadaan.

Si Andrean yang berada didekatnya berusaha menyelamatkan dan berusaha menarik tanganya , namun tubuh Febry sudah hilang terbawa arus.

” Waktu saat mulai mencari kerang airnya masih sedada, jadi gak usah renang, bisa jalan” jelas Andre.

Namun ketika melihat temanya ada yang hanyut, mereka kemudian segera menepi untuk meminta bantuan orang disekitar , dibantu nelayan yang sedang menjaring di sekitar lokasi mereka mencari Febry, namun tubuh Febry sudah tidak ditemukan.

” saya berusaha menarik tangan Febry, tapi tidak ketangkap ,terus hilang ” tutur andre.

Saat Team SATGAS BPBD Kabupaten Kendal yang mendapat informasi kejadian tersebut langsung merapat kelokasi kejadian melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet dan perlengkapan menyelam mereka menyisir sekitar pantai tempat tenggelamnya korban, namun hingga tiga jam jasad korban belum ditemukan , sehingga pukul 18.00 Wib perncarian dihentikan.

Di kesempatan itu, Kepala BPBD Kendal Wiwid Andariyono yang memimpin langsung pencarian, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sesuai SOP pencarian akan dilanjutkan esok hari, ketika situasi terang. Kalaupun dipaksakan terus melakukan pencarian ,tidak akan maksimal dengan kondisi gelap dan lokasi yang banyak tonggak bambu bekas nelayan memasang jebakan udang, sehingga malah berbahaya.

Akan tetapi karena pihak keluarga tetap bertahan dan akan mencari sendiri bila pencarian dihentikan, dengan pertimbangan kemanusiaan dan keselamatan akhirnya Pencarian dilanjutkan , oleh team satgas BPBD Kendal Bersama Basarnas yang dibantu anggota Banser Kabupaten kendal.

“Di karena kondisi sudah gelap, sementara pencarian kita hentikan dulu sambil menunggu air surut, sesuai prosedur akan dilanjutkan besok pagi, ” ujarnya.

Saat selepas Magrib pencarian dilanjutkan , oleh satgas BPBD Kabupaten Kendal bersama Basarnas dan dibantu anggota Banser Kabupaten Kendal dengan menggunakan beberapa lampu sorot tegangan tinggi.

Akhirnya setelah 3 jam lebih pencarian tepatnya pukul 22.35 Wib jasad korban baru bisa ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian, dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

Atas permintaan pihak keluarga, jasad korban langsung dibawa pulang kerumah duka, dan tidak perlu dibawa kerumah sakit untuk visum.

Akan pertimbangan kemanusiaan Kepala BPBD Kendal yang memimpin pencarian akhirnya mengabulkan permohonan keluarga untuk langsung membawa pulang jenazah korban, menggunakan mobil ambulan yang telah disiapkan oleh relawan dilokasi.

Setelah serah terima jenazah dengan keluarga Wiwid juga menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat ingin mencari ikan dilaut, entah kerang ataupun mancing mengingat kondisi cuaca yang sering extrim, apalagi untuk anak-anak anak, supaya para orang tua memantau betul kegiatan anak-anaknya./rozim

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.