Kades Sumber Makmur Minta Dilakukan Pengauditan

Bengkulu90 Dilihat
Jumat, Kades Sumber Makmur

 

Mukomuko, redaksimedinas.com – Soal Dana Desa Rp 1 M Pertahun Mukomuko, berdasar pengakuan Jumat, Kepala Desa (Kades) Sumber Makmur, kecamatan Sungai Rumbai, kabupaten Mukomuko, provinsi Bengkulu. Semenjak statemennya menjadi viral beberapa hari yang lalu, di media online dan di linkkan di facebook, dirinya merasa risih, banyak menerima telepon dari beberapa Kades di kabupaten setempat. Lantas dirinya sering me non aktifkan handphonenya, aku Jumat.

Hal itu dipaparkan Jumat kepada wartawan, pada hari Sabtu (30/12/2017). Jumat mengatakan, para Kades tersebut kerap kali menghubungi dirinya melalui handphone. Seakan – akan melarangnya, agar jangan terlalu fulgar berbicara dengan rekan wartawan. Bahkan menurut Jumat, dia mendapatkan teguran dari petinggi daerah setempat (Bupati.red), via ponsel. Bahkan dirinya juga pernah dipanggi oleh master X, tukas Jumat.

“Kalau begini terus, dipanggil terus gimana saya mau bekerja. Sementara gak satu orang yang memanggil saya, menanyakan masalah Dana Desa. Dan saya mengatakan, silahkan dilakukan pengauditan. Tetapi jangan desa saya saja yang di audit. Kalau memang dilakukan semua desa yang ada di kabupaten ini. Kalau dilakukan audit, saya berani jamin, perangkat desa yang ada di kabupaten ini bisa masuk penjara semuanya,” tukas Jumat.

Masih berdasarkan keterangan Jumat, kalau jadi pemimpin itu, harus siap menanggung resiko. Jangan sekedar mau enaknya saja, katanya. “Kalau jadi pemimpin itu, harus siap dengan segala persoalan. Mau nggak mau harus siap menerima resiko. Kalau nggak siap, lebih baik tidak usah jadi pemimpin. Saya bicara apa adanya, bukan ada apa-apanya. Kepada master X, saya pernah minta di audit, agar tahu salah dan yang benarnya. Kalau mau di audit, itu ada perangkat saya seperti, sekretaris desa, bendahara, tim pengelola pembangunan desa, ada kaur pembangunan, dan lain sebagainya. Sementara saya tidak pernah mengelola keuangan itu sendiri, kan ada perangkatnya, yang mengetahui soal itu, bukan saya. Saya maunya di audit, sudah berapa kali saya bilang. Misalnya dilakukan audit, semua desa sekabupaten ini, saya rasa akan bermasalah dengan hukum semuanya. Biar persoalan itu, menjadi terang benderang. Terus terang saya merasa kesal dipanggil dan mendapat tekanan dari berbagai pihak. Jadi saya tidak fokus serta bingung sediri, mengenai masalah keuangan desa, sedangkan saya tak memegangnya. Ada bendahara yang mengurus semua administrasi dana desa itu”, demikian ungkap Jumat. (Aris)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.