Untung Udiatno Tampang Sederhana Dermawannya Luaaar Biasa.

Pemalang346 Dilihat

 

ADVERTISEMENT

Pemalang – Medianasional id.

Kalau jaman dahulu ada peribahasa Kuda Lari dapat di buru yang artinya nasib orang siapa tahu!? Mungkin inilah istilah yang tepat untuk Keluarga Untung Udiatno seorang pengusaha Ayam Pedaging dan Sapi potong dari Desa Tegalmlati Kecamatan Petarukan kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

Saat di sambangi awak media Untung Udiatno 43 tahun suami dari Susianah 37 tahun yang kini di karuniai satu putri Diah Ayu Usi Erawati usia 10 tahun duduk di kelas 4 SD, sangat ramah menyambut hangat awak Media.

Lelaki berperawakan agak kurus berkulit sawo matang dengan rambut di buat agak pirang mirip anak Punk ini sangat bersahaja. Di dampingi sang istri berperawakan tinggi kulit putih ayu menawan menceritakan kisah hidupnya penuh liku liku dalam bahtera rumah tangganya. Terutama tentang jatuh bangunya usahanya.

Sebetulnya cita cita Untung Udiatno akrab di sapa mas Untung yang asli Kelahiran dari Desa Kabunan ini ingin sekali jadi Tentara seperti saudara saudaranya kebanyakan menjadi anggota TNI POLRI. namun apa daya sisi pendidikanya kurang memenuhi syarat sehingga cita citanya tidak tercapai atau mungkin Alloh SWT menentukan lain yang lebih baik sehingga kini menjadi Miliarder.

Dalam penuturanya Untung memaparkan bahwa saya dari keluarga sangat sederhana, saya dari kecil membantu ibu saya jualan tempe di pasar Pagi Pemalang dari pagi sampai siang.

Waktu itu kehidupan keluarga kami masih susah dan usaha sangat kecil tapi saya tetap semangat membantu ibu saya. Sampai akhirnya saya menikah barulah hidup mandiri dengan berjualan apa saja yang penting halal.

Istri mendukung setiap usaha saya dengan modal awal hanya Rp 70.000. saya beli mentog jantan dan betina saya pelihara di belakang rumah sampai beranak pinak lama tidak saya jual. Untuk makan kami sehari hari di topang dari istri yang berjualan di pasar Petarukan.

Setelah mentog jumlahnya sangat banyak saya jual untuk memelihara ayam dengan jumlah puluhan ekor berkembang biak jumlahnya hingga ratusan ekor, terus saya jual ke pasar Pemalang berjalanya waktu usaha saya semakin pesat ya namanya usaha jatuh bangun hal biasa dan saya di tipu orang berkali kali yang bisa saya jadikan Pelajaran hidup serta usaha justru dari seringnya di tipu saya semakin pintar ya itung itung biaya studi lah.

Kalau di hitung kerugian modal saya yang nyangkol belum kembali nilainya Milyaran tapi biarlah. Banyak teman saudara yang saya bantu usaha malah berusaha menghancurkan usaha saya bukan satu atau dua orang.

Saya paling senang bertemu dengan orang yang lagi kesusahan saya bantu modal saya ajari usaha sesuai bidangnya. Saya tidak khawatir jadi miskin karena membantu orang lain karena saya percaya rejeki sudah di bagi oleh yang maha kuasa.

Kini Alhamdulillah usaha saya tidak hanya ayam potong tapi kami juga punya peternakan sapi di belang rumah yang luasnya lebih dari setengah Hektare juga ada di daerah Magelang serta Boyolali.

Masih menurut Untung kami punya mitra peternak ayam lebih dari tiga puluhan. Dengan pedagang jumlahnya ratusan dari pedagang keliling sampai yang memiliki kios di pasar pasar.

Kalau perbulan omset ratusan juta rupiah apalagi jelang lebaran ya alhamdulillah kami bersyukur kepada Alloh SWT ini berkat doa restu dari sanak saudara serta para mitra juga tetangga kanan kiri depan belakang yang mendukung usaha saya.

Saat di tanya resep keberhasilannya mas untung mengatakan: kalau pingin sukses jangan pelit banyak banyaklah sedekah tidak ada sejarahnya orang yang suka bersedekah menjadi miskin. Di singgung sedekahnya untuk lebaran 1443 Hijriah ini alhamdulillah kami bisa berbagi dengan yang membutuhkan.kaum duafa, anak yatim para tukang becak di jalan jalan serta para mitra Besaranya mencapai sekitar Rp. 250.000.000 rupiah.

saya sadar betul apa yang kita punya,rejeki yang ada pada kami ada hak untuk orang lain yang membutuhkan papar mas Untung Udiatno yang di amini oleh Susianah istrinya seraya menutup perbincanganya kepada awak media.

URIPTO GD / Frj.

Editor: Sofyan Ari

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.