Tunjukan Id Card Pers Saat Masuk Pelabuhan, Oknum Pejabat Dishub Raja Ampat Marah dan Bersikap Arogan 

Papua146 Dilihat
Oknum ASN Andi Roni Saat Berada di Lokasi Pintu Masuk Pelabuhan Waisai, Pos Pembayaran Retribusi Kendaraaan. Namapk Oknum Tersebut Sedang Mengangkat Telepon Memakai Celana Pendek Usai Bersikap Arogan Yang Juga Sempat Mengancam Wartawan, Sabtu (22/12) siang. (Foto Zainal) 

 

 

Raja Ampat, medianasional.id – Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Raja Ampat bersikap arogan dan sempat melontarkan ancaman kepada kuli tinta dari media nasional.

Informasi yang diperoleh dari rekan kerja oknum ASN tersebut bernama Andi Ron menjabat sebagai Kepala seksi lalu lintas laut (Kasi lala) pada Dinas Perhubungan Raja Ampat.

Kronologinya saat awak media masuk menggunakan sepeda motor kedalam area pelabuhan Waisai, Raja Ampat dan menunjukkan id card (tanda pengenalnya)  sekaligus membayar retribusi kendaraan Rp 2000 kepada petugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Raja Ampat  lainnya.

Tiba-tiba Kasi lalu lintas laut, Andi Roni yang saat itu duduk di pos berteriak dan menyampaikan kata-kata yang  tak pantas dikeluarkan sebagai sorang pejabat.

“Hai apa maksudnya kamu tunjukan id card orang sudah mengenalmu, kamu sudah yang cari-cari masalah tulis berita pungli di dinas perhubungan,” kata Andi Roni.

Namun, awak media nasional tidak menanggapi perkataan Andi Roni dan terus saja jalan untuk menjalankan tugas jurnalisnya.

Namun, Oknum ASN tersebut  masih memburu masuk kedalam dan menemui si kuli tinta yang saat itu duduk di samping petugas Dinas Perhubungan Raja Ampat lainnya yang bertugas menjaga portal dan menyampaikan.

“Awas kalau kau buat berita yang aneh-aneh,pergi kamu dari sini. Kamu belum kenal saya ya,” kata Andi Roni.

Sebelumnya pagi,memang ada peristiwa kapal Express Belibis 8 memuat penumpang melebihi kapasitas dan banyak penumpang yang ingin berangkat ke Kota Sorong dari Pelabuhan Waisai  tak bisa dimuat lagi karena Kapal Express Belibis 8 tak mampu memuatnya lagi.

Sehingga media ini mencari informasi terkait jadwal untuk esok hari dan ingin meminta tanggapan kepada ororitas pelabuhan dan pihak yang terkait tentang kebarangkatan membeludaknya penumpang pada libur natal di Waisai, Raja Ampat.

Namun hal itu belum terjawab. Pasalnya media ini dihadapkan dengan salah seorang oknum pejabat yang tidak memahami tupoksiny di pelabuhan sebagai obyek vital.

Mungkin oknum pejabat tersebut tidak paham apa itu obyek vital dan semua yang ingin masuk ke area pelabuhan harus memiliki tanda pengenal,dan apa tujuannya itu harus diketahui demi keamanan dan kenyamanan.

Ketika pewarta menunjukan id card apalagi membayar retribusi masuk dalam area obyek vital (pelabuhan) harusnya diberikan apresiasi bukan diperlakukan tidak menyenangkan dan ada aroma ancaman pula.

Harusnya pejabat yang bertugas didalam area obyek vital memberikan contoh yang baik dan memberikan rasa aman dan nyaman bukan malah membuat rusuh.

Dari pantauan kalau dilihat seperti ada unsur sengaja karena sakit hati, dendam dan menunggu waktu yang tepat agar bisa meluapkan unek-uneknya, berdebat dan menggertak pewarta.

Oknum pejabat seperti ini harus secepatnya diganti karena hanya dapat mencoreng nama baik Pemkab Raja Ampat. (Red)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.