Tekan Angka Stunting, Anggota DPR RI Kampanye di Mukomuko

Mukomuko308 Dilihat

Mukomuko, Medianasional.id- Tingginya angka stunting atau kurang gizi kronis yang mengindap pada anak usia 0 – 5 tahun atau balita, menjadi perhatian serius pemerintah. Bahkan Anggota Komisi IX DPR RI, Hj. Elva Hartati, S.Ip.MM saat melaksanakan kunjungan kerjanya di Kabupaten Mukomuko, ikut serta mengkampanyekan penurunan stunting. Kampanye penurunan stunting, juga diikuti Komisi IX DPRD Provinsi Bengkulu, Anggota DPRD Mukomuko, dan juga Pemkab Mukomuko. Kegiatan itu dilaksanakan di lapangan Desa Tirta Makmur, Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko, Rabu (19/10).

Dalam kampanyenya, Elva menyampaikan, akan terus mengawasi dan mensupport anggaran untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Mukomuko dan umumnya di Provinsi Bengkulu. Menurut Politisi PDI Perjuangan tersebut, untuk menekan angka stunting butuh peran dari semua pihak. Bukan hanya pemerintah, namun keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan. Peran pemerintah, selain memberikan bantuan asupan gizi pada anak, juga melakukan sosilisasi pencegahan stunting, dan lainnya.

“Saya sangat berharap kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Mukomuko, mari kita bersama-sama untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting,” ajak, Elva Hartati.

Senada juga disampaikan Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Ir. Rusman Effendi, MM. Ia sangat mengapresiasi positif Anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati yang sudah mendukung dan mensupport pemerintah provinsi dan kabupaten untuk percepatan penurunan stunting. Pihaknya juga berharap, kampanye percepatan penurunan stunting juga bisa dilkukan oleh Anggota DPR dan DPRD yang lainnya.

“Kita pada hari ini merasa sangat beruntung, sebab ada kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting di Desa Tirta Makmur Kec Air Manjunto,” kata, Rusman.

Ia juga menjelaskan, pemerintah telah mencanangkan program Indonesia emas di usia 1 Abad Republik Indonesia. Program itu diharapkan kedepanya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat, kreatif dan berinovatif. Ia juga tidak menampik, program tersebut sangat sulit tercapai jika angka stunting masih tinggi.

“Di Kabupaten Mukomuko, angka stunting cukup tinggi, berkisar di angka 20,2 persen. Ini berdasarkan data SDGs, masyarakat Kabupaten Mukomuko yang mengalami stunting,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Mukomuko H. Sapuan melalui Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Mukomuko, Wasri menegaskan, tingginya angka stunting di daerah ini harus cepat diturunkan.

“Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mukomuko, tanggungjawab bersama dari mulai pemerintah pusat, daerah hingga ke pemerintah desa. Dan kami juga berharap, seluruh OPD ikut serta mensuport soal pengganggarannya,” jelas Wakil Bupati Mukomuko.

Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Mukomuko, Junharto, SKM mengatakan, stunting itu adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah 2 tahun yang disebabkan kurang gizi kronis. Dampaknya sangat membahayakan bagi pertumbuhan anak, karena anak sulit berkembang dan tubuh sulit tumbuh. Stunting ini mengindap anak sejak ibu mengandung hingga usia anak 2 tahun.

“Pencegahan dimulai dari menjaga kebersihan, biasakan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta buang air besar (BAB) di jamban yang bersih dan sehat,” demikian Junharto.

Kampanye penurunan stunting, juga dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Anshori, Kades se Kecamatan Air Manjuto, masyarakat dan tamu undangan lainnya serta para panitia dari BKKBN Provinsi dan Kabupaten Mukomuko. (Wanti)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.