Tambang Gol C Merajalela di Kabupaten Batang

Jawa Tengah201 Dilihat

Batang, redaksimedinas.com – Air adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling utama, karena air selain untuk kebutuhan sehari-hari juga dimanfaatkan untuk pertanian. Namun apa jadinya bila air yang semula merupakan kebutuhan utama masyarakat untuk kebutuhan makan, minum, mencuci dan bercocok tanam menjadi tidak layak karena ulah sekelompok manusia yang serakah dan picik melakukan penambangan secara besar-besaran dan ilegal.

 

Dimana seolah negeri ini sudah tidak ada lagi aturan untuk melindungi kebutuhan masyarakat banyak, sebab di setiap kabupaten kota tentu sudah ada rambu-rambu agar tidak terjadi kesewenangan yang dilakukan oleh kelompok yang dominan dan secara finansial lebih kuat dari masyarakat kecil.

Di kecamatan Bandar kabupaten Batang, Jawa tengah tepatnya desa Tumbreb kali tiran telah bertahun-tahun ada penambangan secara ilegal, tapi pihak pemerintah daerah atau dinas terkait seolah tutup mata, sementara masyarakat hanya bisa pasrah tidak bisa berbuat apa apa. Air yang selama ini digunakan untuk kebutuhan MCK dan pertanian sudah tinggal kenangan.

Ketika wrtawan MediaNasional investigasi, memang keadaan sungai sudah sangat parah, di mana-mana bego dan truk pengangkut material batu dan tanah berjejer layaknya terminal. Bahkan akses jalan raya ikut rusak karena banyaknya material tanah yang tercecer di jalan, sehingga mengakibatkan pengguna jalan terjatuh saat melintas menggunakan kendaraan.

Dari informasi masyarakat, diduga oknum pelaku penambangan bernama Rofik seorang kepala desa Ngrompeng kecamatan Talun kabupaten Pekalongan, dan dibekingi oleh seorang oknum polisi dari Polres Batang yang bernama Aris.

Sebenarnya kejadian ini sudah pernah dilaporkan ke Polda Jawa tengah beberapa bulan yang lalu dan alat berat disita oleh Polres Batang, tapi sampai saat ini kasusnya tidak jelas dan penambangan tetap berjalan. Untuk itu kepada Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Drs Condro Kirono, MM, M.Hum agar bisa menuntaskan permasalahan itu supaya kecamatan Bandar kondusif, sebab ada beberap tokoh masyarakat sudah siap-siap untuk melakukan protes ke pihak penambang secara langsung karena laporan mereka seolah tidak direspon. (red)

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.