Siswi Kota Malang Memakai Busana Dari Kreativitas Sampah Di Alun- Alun Merdeka

Jawa Timur60 Dilihat

Malang, redaksimedinas.com – Lima siswi SMPN 12 Kota Malang terlihat tekun mengikat bulatan berwarna-warni di Alun-Alun Merdeka, Kota Malang, Senin (26/2/2018).

ADVERTISEMENT

Lima orang itu adalah Difa Yusdia, Ikma Amelia, Ayu Susilaningputri, Friska Audia, dan Cintya Osinora.

Siswi kelals 8 SMPN 12 Kota Malang itu sedang ikut lomba kreativitas karya dari daur ulang sampah di festival Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) 2018.

Mereka duduk melingkar sambil mengikat bulatan warna-warni itu, dan sesekali memotongnya.

Difa merangkai bulatan menjadi rangkai panjang.Frisla merangkai bulatan membentuk tempat gelas air mineral.

Begitu juga Cintya.Ayu dan Ikma juga tekun merangkai bulatan itu.Bulatan yang mereka rangkai berwarna-warni, antara lain hijau, merah, biru, dan ungu.

Bulatan yang dibalut kertas warna-warni itu adalah sampah yang berupa bagian atas atau bibir teh gelas.Bagian atas sampah teh gelas itu dipotong dan dicuci bersih, kemudian dibalut memakai kertas warna-warni itu.

“Kemudian kami rangkai menjadi banyak kreasi. Ada tempat air mineral gelas.Sedangkan bagian tubuh sampah teh gelas, kami daur ulang menjadi vas bunga dan sebagainya.Kami juga mendaur ulang sampah sedotan,” ujar Difa.

Pelajar SMPN 12 ini tergabung dalam kelompok kerja daur ulang sampah plastik sejak setahun terakhir.

Mereka membuat aneka produk berbahansampah plastik, termasuk yang kreatifitasnya dibawa ke lomba di festival TBBS ini.Pelajar itu mendapat sampah plastik dari Bank Sampah Malang (BSM) Sukun.

“Kemudian jual produk yang kami buat melalui BSM Sukun,” imbuh Ayu.

Awalnya para pelajar itu jijik harus mencari dan memilah sampah plastik di BSM Sukun.Atas kesadaran dan keinginan berpartisipasi mengurangi sampah plastik, para pelajar ini giat mendaur ulang sampah plastik.

“Apalagi sampah plastik sangat lama bisa terurai ketika dipendam.Kalau dibakar juga menimbulkan polusi,” tegas Ayu.

Ikma Amelia menyebutkan kreativitas produk dari daur ulang sampah plastik ini juga bisa memberi pekerjaan bagi pengangguran.

“Kami berharap semua pihak turut terlibat dalam pengurangan sampah, terutamasampah plastik,” tegas Ikma.

Sementara itu, M Naufal Shidqi dari SMPN 22 Kota Malang menampilkan kreativitas daur ulang sampah berupa lampion.Lampion itu berbahan sendok plastik.Sendok plastik itu dilem pada botol air mineral yang telah dipotong separo.

“Bahannya betul-betul sampah. Saya mencarinya di Bank Sampah Eltari Cemorokandang,” ujar Naufal.

Dia mendapat ide dan cara pembutan lampion dari sampah sendok plastik itu setelah melihat di Youtube.

Di sisi lain, ada panggung fashion show diAlun-Alun Merdeka.Fashion show ini juga diikuti pelajar.Para model memperagakan pakaian yang terbuat dari sampah.

Han Ayu Adelia dari SMA Taman Madya Kota Malang memakai kostum dari rangkaian sampah teh gelas.Kostum itu bertema pesta dengan ekor menjuntai ke belakang.

Warna hijau mendominasi pakaian Hana.Guru kelas Hana, Dian Lestari menuturkan kostum itu dirangkai dalam waktu dua pekan.

“Kalau merangkainya cepat karena anak-anak gotong royong.Yang lama malah mengumpulkansampahnya, yaitu sekitar sebulan.Kami mengambil sampah dari bank sampah di sekolah,” tegas Dian.(nrt)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.