Polres Wonosobo Aungkan Upaya Rekonsiliasi Usai Pemilu dan Tolak People Power

Wonosobo81 Dilihat

Wonosbo, Medianasional.id- Polres Wonosobo, Polda Jateng bersama dengan Forkompinda melaksanakan silaturahmi dengan menggaungkan upaya rekonsililiasi usai pemilu dan menolak people power, yang bertempat di Aula Kecamatan Kertek.  (14/05/2019)

Turut hadir dalam acara tersebut Kapolres Wonosobo, Waka Polres Wonosobo, PJU Polres Wonosobo, Wakil Bupati Wonosobo, Kapolsek dan Dan Ramil dari Kalikajar, Kertek dan Wonosobo, Camat beserta jajarannya dari Kalikajar, Kertek dan Wonosobo, PPK dan Panwascam dari Kalikajar, Kertek dan wonosobo, Pendukung dari Paslon 01 dan Paslon 02 dari Kec. Kalikajar, Kec kertek dan Kec .Wonosobo, Toga dan Tomas dari Kec. Kalikajar, Kec. Wonosobo dan Kec. Kertek, KH .AHMAD BAEHAQI (Pengasuh Ponpes Darussalam Kertek ), KH .MUSODIQ ( anggota PDM Wonosobo) .

Sambutan pertama disampaikan oleh Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagyo yang berharap agar silaturami Kebangsaan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh agama,ormas dan tokoh masyarakat ini menjadi momentum rekonsiliasi pasca pemilu. Dia berharap, usai pemilu masyarakat bisa merajut rekonsiliasi.
“Sekiranya dalam kontestasi politik terdapat selisih dan perbedaan pendapat, saya himbau kepada warga masyarakat kabupaten Wonosobo untuk menyatukan kembali langkah kita dalam rangka membangun kabupaten Wonosobo yang lebih baik, dia pun juga sangat berterima kasih sekali kepada seluruh jajaran TNI dan POLRI yang telah menjaga proses pemilu ini berjalan dengan lancar” pungkas Agus Subagyo

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kapolres Wonosobo Abdul Waras.,S.IK. yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat luas mempunyai SDA yang sangat banyak, sehingga banyak pihak yang ingin menguasai Indonesia dengan cara memecah belah.
Ia menghimbau dan meminta kepada seluruh masyarakat agar mengabaikan atau menolak people power tersebut. Sebaliknya, ia pun meminta agar masyarakat bersatu usai pemilu ia pun juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar jangan mau dipecah belah dengan provokasi dan berita Hoax.
Dia menilai, wacana people power itu hanya dibesar-besarkan lewat media dan media sosial. Hanya sebagian kecil ormas atau kelompok kecil yang mengatasnamakan ormas yang menyerukan people power. jadi kesannya wacana people power itu besar sekali, katanya

Abdul Waras juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat atas kebersamaanya dalam menjaga situasi kamtibmas di Wonosobo tetap aman dan kondusif.

Ormas di Wonosobo juga berkomitmen untuk menolak pople power dan mengajak masyarakat untuk rekonsiliasi usai pemilu.Tokoh agama dan ormas di Wonosobo berkomitmen untuk menolak pople power dan mengajak masyarakat untuk rekonsiliasi usai pemilu.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Anggota PDM KH Musodiq, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terbawa arus dan mengabaikan isu tersebut, namun kami dari ormas PDM tetap waspada, ujarnya dalam Silaturami Kebangsaan dan buka bersama yang digelar di Aula kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo, Ia juga meminta masyarakat dan anggota ormas Wonosobo, khusususnya anggota ormas PDM untuk tetap tenang menanggapi seruan people power ini. Dia juga mengimbau agar masyarakat tetap bersatu.
“Insya allah Wonosobo damai, ormas kami siap untuk memberikan pencerahan kepada rekan-rekan kami dan masyarakat Kabupaten Wonosobo,” tegasnya.

Dia pun menjamin, ormas PDM akan melakukan sosialisasi tentang sengketa ormas dan cara penyelesaian yang konstitusional. Ia menyatakan bahwa ormas PDM siap mengawal penyelesaian secara kontitusional.
Selain itu, pihak nya juga mendorong rekonsiliasi untuk masyarakat yang sebelumnya terbelah di kubu-kubu beda pilihan. Segala sengketa diselesikan secara hukum lewat Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami tegaskan bahwa PDM adalah ormas yang mendukung dan akan mengawal proses demokrasi yang konstitusional” ujarnya.

Sambutan yang terakhir disampaikan oleh Pengurus ponpes darussalam, Kertek, KH Ahmad Baehaqi yang mengimbau agar seluruh ormas yang ada di wilayah Kabupaten Wonosobo dapat mengendalikan diri dan bersabar. Dengan begitu, situasi di Wonosobo tetap aman dan kondusif.
Jangan sampai tindakan itu menjadikan masyarakat kita tidak tenang dan membuat situasi tidak tenang, tidak kondusif, katanya.

Ahmad Baehaqi juga menyampaikan bahwa jika kemarin saat pemilu masyarakat dan Ormas terpisahkan dalam kubu-kubu yang saling bersaing, maka pasca pemilu mereka diharapkan bisa kembali bersatu.
Ia juga mengimbau agar masyarakat bersabar menunggu hasil Pemilu 2019, meski sudah ada hasil hitung cepat atau Quick Count sejumlah lembaga survei. Lebih baik, masyarakat menunggu pengumuman resmi KPU 22 Mei mendatang. Dia berharap agar seluruh warga Wonosobo tidak terprovokasi dan menolak people power agar kota Wonosobo tetap aman
“Kami mengimbau agar masyarakat bisa menerima, legowo dan dengan besar hati untuk menerima apa pun hasil pemlu. Mari kita hargai apapun yang dilaksanakan oleh penyelenggara Pemil” ungkapnya.

Usai Sambutan, acara dilanjutkan dengan pemakaian peci hitam dan peci putih sebagai simbol persatuan dan kesatuan dan dilanjutkan dengan acara buka bersama

Reporter: Andika

Editor: R. Tasya

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.