Semarang, medianasional.id – Sekda provinsi Jawa Tengah, Dr. Ir. Sri Puryono, KS MP, menghadiri malam penganugerahan penyiaran KPID Jawa Tengah Tahun 2018, yang berlangsung malam ini di Chrown hotel Semarang, Rabu (9/5/18).
Sekda provinsi Jawa Tengah, Dr. Ir. Sri Puryono, KS MP mengatakan, bahwa lembaga penyiaran harus mewujudkan cita – cita luhur penyiaran. Yakni siaran yang mengandung informasi, edukasi, hiburan yang sehat, dan membentuk mental serta kekuatan dalam menjaga persatuan dan kesatuan. dan selain itu juga mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya indonesia.
Selanjutnya Sekda Prov. Jawah Tengah menuturkan,” Cita-cita luhur tersebut dapat diimplementasikan dengan wujud penyiaran yang sehat, martabat, dan berkarakter sesuai amanat undang-undang. Sehat dalam arti lembaga penyiaran mampu mengelola manajemen yang sehat dengan didukung sumber daya manusia (SDM) yang profesional, sehingga isi siaran memiliki nilai informasi positif, edukatif, dan menjadi media pemberdayaan publik.
Lembaga penyiaran harus ikut memperkokoh nilai – nilai budaya, agama, adat istiadat, dan etika yang berkembang ditengah masyarakat.
Karena lembaga penyiaran diharapkan juga ikut membantu menciptakan kondusivitas dan kemajuan pembangunan daerah dengan memberikan informasi yang faktual, berimbang, dan bertanggung jawab, serta tidak mengandung fitnah, dan ujaran kebencian. Apalagi di tahun politik seperti saat ini, lembaga penyiaran dituntut memberikan berita yang netral tanpa memihak kepentingan kelompok tertentu,” terangnya.
Sebab di era kemajuan teknologi informasi ini, masyarakat sangat mudah mendapatkan informasi. Namun banyak informasi yang didapat mengandung konten negatif, seperti hoaxs dan ujaran kebencian. Maka dari itu karenanya masyarakat diajak untuk kembali menonton dan mendengarkan informasi/berita melalui tv ataupun radio, karena isi siarannya diatur dan diawasi oleh kominfo dan Kpid,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kpid Prov. Jawa Tengah meminta televisi berjaringan di jateng lebih konsen terhadap konten kearifan lokal di jateng supaya publik jateng bisa lebih bermartabat,” ujarnya. (Son/be)
