Sekda Buka Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bidang Kebencanaan 2018

Jawa Tengah54 Dilihat

Semarang, redaksimedinas.com – Kegiatan Forum Organisasi ini dihadiri 80 peserta diantara OPD Organisasi Perangkat Daerah  setara dengan BPBD, Kalakhar BPBD  se – Jawa Tengah, para relawan pegiat penanggulangan bencana, dan csr di kantor BPBD Jawa Tengah di Semarang 06/03/2018.

Ketua Kalakhar BPBD  Jawa Tengah mengatakan bahwa program kegiatan penanggulangan bencana  yang menjadi prioritas utama adalah  sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana karena saat terjadi bencana faktor yang paling dapat menyelamatkan mereka adalah diri mereka sendiri. Sehingga masyarakat harus diedukasi tentang penanggulangan bencana.

Berdasarkan survei salah satu lembaga kebencanaan dari kasus Great Hanshin Earthquake 1995 di Jepang faktor penyelamat dari bencana adalah diri sendiri 35%, keluarga 31,9%, sedangkan tim SAR hanya 1,70%. Survei ini menjadi pedoman bagi nasional pentingnya edukasi kepada masyarakat.

Bencana tidak pernah mengenal wilayah sehingga perlu ada sinergitas program dan kegiatan antara nasional provinsi dan kabupaten kota dan menggandeng para pegiat penanggulangan bencana  serta para csr agar penanganan bencana baik mitigasi hingga rehab dan rekon daerah terdampak bencana dapat dioptimalkan.

Sekda provinsi Dr.Ir.Sri Puryono, KS MP  meminta Edukasi masyarakat di daerah bencana tentang kebencanaan untuk  lebih digiatkan agar mereka bisa paham dan mengerti dalam menyelamatkan diri saat terjadi bencana. Teknologi peringatan dini atau Early Warning System (EWS) harus dioptimalkan dan kearifan lokal yang ada di daerah-daerah dalam mendeteksi bencana harus dihidupkan kembali guna  meminimalkan korban jiwa.

Forum ini diharapkan Sekda agar bisa mensinkronisasikan dan mensinergikan perencanaan kebencanaan antar wilayah. Sekda juga meminta agar kabupaten kota juga bisa memperjuangkan pencapaian ideal anggaran kebencanaan daerah sebesar 1 persen dari total APBD. Anggaran kebencanaan provinsi Jawa Tengah sendiri pada tahun  2017 hanya sebesar 134 milyar atau sekitar 0,56 persen.(50N/B3)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.