Sebut Pemkab Kendal Tidak Berdayakan Petani, Gus Ulil Ganti Ditegur Bupati Mirna

Kendal307 Dilihat

Kendal, medianasional.id Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kendal, Gus Muhammad Ulil Amri kritisi pemerintah daerah minim perhatian terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya di kalangan warga nahdliyin yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

“Sahabat Ansor telah jalankan program pemberdayaan ekonomi baik melalui sektor pertanian maupun peternakan. Tapi selama ini minim perhatian dari Pemerintah Daerah,” kata Ulil Amri pada Bupati Kendal, Mirna Annisa dalam acara Sosialisasi Organisasi Kepemudaan Konsolidasi Barisan Ansor Serbaguna PC GP Ansor – Satkorcab Kabupaten Kendal di Ponpes Al Musthofa Desa Pandes Kecamatan Cepiring Kendal, Minggu (8/12/2019).

Dikatakan Ulil, Ansor tidak meminta dana hibah karena akan membuat organisasi terhegemoni dan tidak mandiri.

Mantan Kades Laban Kangkung, yang saat ini mendaftar penjaringan bakal calon bupati ini justru mempertanyakan kebijakan bupati yang menurutnya melalui perusahaan daerah bisa memberikan pinjaman penyertaan modal terhadap para petani dan peternak dengan biaya finansial yang rendah.

“Selamat Kendal tahun ini kabarnya mengalami surplus beras. Tapi kondisi di lapangan, irigasi-irigasi kering. Petani kesulitan menanam. Menghadapi musim tanam, masalah irigasi perlu diantisipasi,” imbuh Ulil.

Menanggapi itu semua, Bupati Mirna mengatakan bahwa pihaknya telah menggelontorkan anggaran ke pemerintah desa mestinya kader Ansor di tingkat ranting bisa dilibatkan dalam kegiatan pemberdayaan.

“Anda ini kan sebelumnya Kepala Desa, mestinya paham, bukannya mempertanyakan bupati. Apakah yang dimaksud dana hibah? Masak Ansor minta hibah. Mindsetnya harus diubah,” kata Bupati Mirna menanggapi.

Untuk irigasi yang kering, Bupati Mirna mengatakan semua daerah mengalami hal yang sama bukan hanya di Kendal saja.

“Kita nggak usah saling serang lah. Apa karena Mas Ulil ingin jadi bupati? Untuk anggaran tahun 2020 sudah diketok dan persetujuan bersama. Usulan tadi bisa dianggarkan untuk tahun berikutnya,” terang Mirna.

Suasana diskusi menegangkan sesekali diselipi tawa masih berlanjut hingga akhirnya ditutup dengan jawaban bupati untuk melanjutkan diskusi lewat saluran nomor telponnya.

“Mestinya bupati tak perlu emosional kayak gitu. Kritik kepada pemimpin itu kan wajar dan bisa jadi masukan. Tapi malah terkesan menyalahkan,” kata Mastur, salah satu delegasi pengurus Ansor menanggapi.

Diskusi dengan bupati membuka rapat konsolidasi pengurus cabang Ansor dengan pengurus anak cabang se kabupaten Kendal yang juga dihadiri perwakilan pengurus wilayah. Setelah diskusi dengan bupati, pengurus Ansor menggelar rapat internal membahas isu strategis organisasi ke depan.(AERO)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.