Kendal, medianasional.id Puluhan warga Desa Pidodo Wetan geruduk kantor Balai desa. Pasalnya mereka kesal dan geram dengan adanya dugaan penilepan setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dilakukan oknum perangkat desa sejak tahun 2014 sampai tahun 2017.
Aksi Puluhan warga tersebut dilakukan warga sebagai bentuk protes atas tindakan dan ulah oknum perangkat desa yang diduga dengan sengaja melakukan penilepan setoran SPPT PBB yang seharusnya di bayarkan ke Bakeuda.
Terlihat beberapa poster dibawa warga, sebagai bentuk protes mewarnai aksi warga di Baladesa Pidodo Wetan Kecamatan Patebon Kendal, jum’at 15/11/19, siang.
Salah satu warga Hj. Marwah yang turut dalam aksi tersebut, mengatakan dirinya kaget bercampur tak percaya ketika ditagih pajak oleh perangkat desa selama 4 tahun. Dia terpaksa membayar pajak di Bakeuda sebesar Rp5 juta plus denda. Satu tahun dia biasanya membayar PBB sebesar Rp1,2 juta.
“Terpaksa saya harus membayar pajak di Bakeuda berikut dendanya,” terang Hj Marwah.
Hj Marwah juga menjelaskan dirinya meminta kepada oknum perangkat desa tersebut.
“Saya hanya minta setoran pajak yang sudah saya bayarkan selama 4 tahun segera dikembalikan,” ujarnya.
Siswanto warga lainya, mengaku jengkel dengan ulah oknum perangkat desa yang tidak menyetorkan pajak dari warga. Dia minta pemdes segera merampungkan masalah tersebut.
Sementara itu, Pj Kades Romdhon mengaku siap memediasi warga dengan perangkat untuk mencari solusi terbaik. Dirinya juga mengaku tidak mengetahui secara rinci kasus pajak tersebut.
“Para perangkat desa yang masih membawa uang para wajib pajak siab mengembalikan uangnya ke warga”, ujarnya singkat.
(AERO)
