Potret Rusaknya Proyek Pengaspalan Desa Durenombo, Patut Di Soroti

Batang197 Dilihat

Batang,medianasional.id
Salah satu pemanfaatan pengelolaan dana desa tentunya untuk meningkatkan pemerataan pembangunan di desa, dengan mengedepankan mutu kwalitas sesuai spek, dan komposisi material yang digunakanpun harusnya sesuai aturan main yang diberlakukan.

ADVERTISEMENT

Namun juga tidak dipungkiri kerap dijumpai adanya proyek pembangunan yang bersumber dari dana desa, justru bertolak belakang dengan kenyataan dilapangan, sebagaimana hasil pantauan tim awak media dilapangan, yang melihat secara langsung kondisi nyata hasil pengaspalan yang baru dibangun namun sudah nampak rusak dan bergelombang.

Padahal dilokasi terdapat papan informasi yang menerangkan pengaspalan jalan, Lapis Penestrasi / Lapen, dengan Panjang : 503 M, Lebar : 2,50 M volume : 1,257,50 M anggaran Rp. 155.304.800 yang bersumber dari dana desa Durenombo Tahun 2022, yang terletak di dukuh Durenombo desa Durenombo Kec. Subah Kab. Batang.

Guna menguak persoalan tersebut, tepatnya pada hari Selasa 8/11/22 awak media berhasil meminta keterangan kepada satu warga inisial Y ia menuturkan, apapun kegiatan di desa Durenombo yang menjalankan atau yang mengatur adalah pak Carek / Sekdes (Sekretaris Desa), sedangkan pak Lurah orangnya lugu ya manut saja,”ungkap Y saat dikonfirmasi awak media.

Lebih lanjut Y menyampaikan program desa Durenombo baik pengaspalan atau program lainnya khusus pak Kades, Saya yakinni tidak tau menahu, karena semua sudah diatur dan dikelola oleh Carek / Sekdes,”bebernya.

Lebih lanjut awak media mencoba mengkoonfirmasi kepada Sekdes Durenombo dengan mendatangi kantor balaidesa, namun nampak sepi yang ada hanya 2 perangkat desa, salah satunya perangkat desa bernama Suyitno menjelaskan beliau (Pak Carek / Sekdes) masih Bimtek di Purbalingga / Purwokerto bersama para Sekdes se Kabupaten Batang,”tutur Suyitno kepada awak media.

Adapun selain aspal terlihat rusak bergelombang, di lokasi pengaspalan tersebut juga tidak nampak prasas pelaksanaan, yang ada hanya papan informasi /proyek, tentunya hal tersebut sangat disayangkan, alokasi dana desa yang semestinya dikelola sebaik mungkin, guna memberikan mutu kwalitas yang baik, namun dugaan kuat orientasinya kepada keuntungan oknum yang melaksanakan.($IO)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.