Plt Dinkes Kendal Menyebut Guru PAUD Garda Terdepan Pencegahan Stunting

Kendal229 Dilihat

plt Dinas Kesehatan Kendal Parno, saat memberikan sambutan

KENDAL- medianasional.id– Para Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan garda terdepan dalam pencegahan stunting, Guru PAUD juga mempunyai peran strategis untuk menyampaikan informasi pengetahuan dan pemahaman kepada anak-anak tentang pencegahan stunting.

ADVERTISEMENT

Hal itu disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Parno, S.pd.i, M.H saat memberikan sambutan pada acara Orientasi Penatalaksanaan Stunting Bagi Pengelola PAUD di Kabupaten Kendal yang digelar di Aula Gedung PGRI Kendal Jawa Tengah, Senin (13/12/2021).

Parno menegaskan, Guru PAUD, juga dapat menjadi agen pembaruan dalam penatalaksanaan stunting. Oleh sebab itu, para guru PAUD juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang stimulasi perkembangan anak usia dini.

“Maka melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi tenaga pendidik PAUD dalam upaya penanganan stunting di kabupaten Kendal,” jelas Gus Parno biasa dipanggil.

Gus Parno menjelaskan, masalah gizi mempunyai dimensi yang sangat luas, baik konsekuensinya terhadap penurunan kualitas SDM maupun dampak yang lebih jauh kedepanya.

Menurutnya, secara langsung maupun tidak langsung kekurangan gizi dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak serta menurunkan produktivitas.

“Aspek penyebab kekurangan gizi antara lain, kemampuan daya beli keluarga, ketersediaan pangan ditingkat rumah tangga, pendidikan dan pola asuh keluarga, serta sulitnya akses pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Disampaikannya, gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia, karena jika kurangnya gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan. Menurunkan produktifitas, menurunkan ketahahan tubuh dan meningkatkan kesakitan dan kematian.

“Untuk itu perlu adanya penanganan yang segera dan berkelanjutan dengan bekerjasama seluruh elemen, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat,” tandas Gus Parno.

Untuk diketahui, perbaikan gizi masyarakat dapat dimulai dari tingkat keluarga, untuk menjadi keluarga sadar gizi memerlukan dukungan dari semua pihak sehingga diperlukan advokasi penanggulangan masalah gizi.

Upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat diprioritaskan pada penanggulangan stunting dengan target penurunan prevalensi menjadi 14% ditahun 2024, sesuai dengan arah Kebijakan Rencana Pembagunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kendal, hasil analisa situasi Kabupaten Kendal dari hasil operasi timbang bulan Agustus tahun 2020, angka stunting sebesar 8,3 persen (4.324 balita) dan di tahun 2021 sebesar 9,5 persen (5017 balita). Maka berdasarkan situasi analisa tersebut di Kabupaten Kendal direkomendasikan 60 Desa Lokus Stunting.

Hadir dalam acara tersebut, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kendal, Kasi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kendal dan para Guru PAUD di Kendal.(AERO)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.