Peringati Hari Juang TNI AD dan Hari Bhakti PU, Selenggarakan Kegiatan Tebar Ikan

Wonosobo85 Dilihat

Wonosobo, Medianasional.id – Dalam rangka memperingati Hari Juang TNI-AD dan Hari Bhakti PUPR ke 74 Kodim dan Dinas PU menyelenggarakan kegiatan karya bakti pembersihan sungai dan tebar ikan sejumlah kurang lebih 1.000 ekor ikan (ikan emas, nila, dan koi) di saluran Kuto Aji depan Masjid Al Mansur. Kegiatan ini melibatan Kodim dan PU selaku penyelenggara, Polres, komunitas pecinta alam GRC, dan tidak ketinggalan masyarakat sekitar masjid Al Mansur. (3/12)

Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Wonosobo Ir. Agus Subagyo, Msi. Dalam sambutannya Wakil Bupati menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Tebar ikan merupakan kegiatan yang sangat bagus karena disana banyak manfaat yang bisa diperolehnya, seperti menjaga kelangsungan kelestarian lingkungan, ekosistem sungai terjaga.

Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan sinergitas antara Kodim dengan Pemda melalui Dinas PU yang sama sama ingin memberikan sumbangsih kepada masyarakat melalui kegiatan tebar ikan.

Harapan dari kegiatan ini adalah bahwa dalam rangka menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan maka dilaksanakan tebar ikan di saluran Kuto Aji. Ini kalau dikelola dengan baik maka banyak manfaat yang bisa diperolehnya sebab tidak semua daerah bisa membuat kegiatan seperti ini. Ikan ditebar di sungai secara liar, semua orang bisa melihat. Dengan adanya ini menjadi hiburan tersendiri dan itu bisa menjadi tempat wisata yang murah meriah. Wisatawan datang melihat, tentu setelah itu mereka akan belanja, karena tempatnya didepan tempat ibadah maka mereka saat mendengar adzan maka mereka akan mampir ke masjid. Sehingga hiburan dapat, ibadah pun dapat juga.

Lebih lanjut disampaikan bahwa TNI memperingati Hari Juang TNI-AD ini disebabkan karena ada peristiwa pertempuran di Ambawa yang dipimpin oleh Jendral Sudirman. Serangan pembebasan Ambarawa yang berlangsung selama empat hari empat malam dilancarkan dengan penuh semangat pantang mundur. Dari tanggal 12 Desember hingga 15 Desember 1945, para pejuang tidak menghiraukan desingan-desingan peluru maut lawan. Letusan tembakan sebagai isyarat dimulainya serangan umum pembebasan Ambarawa terdengar tepat pukul 4.30 WIB pada tanggal 12 Desember 1945. Pejuang yang telah bersiap-siap di seluruh penjuru Ambarawa mulai merayap mendekati sasaran yang telah ditentukan, dengan siasat penyerangan mendadak secara serentak di segala sektor. Seketika, dari segala penjuru Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru, dentuman meriam, dan ledakan granat. Serangan dadakan tersebut diikuti serangan balasan musuh yang kalang kabut.

Sekira pukul 16.00 WIB, Jalan Raya Ambarawa – Semarang berhasil dikuasai TKR dan pengepungan musuh dalam kota Ambarawa berjalan dengan sempurna. Terjadilah pertempuran jarak dekat. Musuh mulai mundur pada tanggal 14 Desember 1945. Persediaan logistik maupun amunisi musuh sudah jauh berkurang. Akhirnya, pasukan sekutu mundur dari Ambarawa sambil melancarkan aksi bumi hangus pada tanggal 15 Desember 1945, pukul 17.30 WIB. Pertempuran berakhir dengan kemenangan gemilang dari TKR. Benteng pertahanan sekutu yang tangguh berhasil direbut pasukan TKR. Kemenangan pertempuran Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945 dan keberhasilan Panglima Besar Jenderal Soedirman ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa.

Kepala DPU Wonosobo Widi Purwanto yang membacakan amanat bupati menyampaikan bahwa Tadi sudah kita dengarkan bersama tentang peristiwa sejarah di Bandung pada tahun 1945 yang kemudian ditetapkan bahwa tanggal 3 Desember sebagai Hari Bhakti PU. Dari ceritera tersebut, kita semakin jelas memaknai bahwa perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan tidaklah semata-mata melalui perang atau angkat senjata, namun dapat melalui tekad dan semangat untuk membangun negeri melalui berbagai bentuk, termasuk membangun infrastruktur. Dan saat ini, membangun infrastruktur semakin terasa dibutuhkan, dalam rangka percepatan dan akselerasi pembangunan dengan sector lainnya.

Agar pembangunan infrastruktur berdaya guna dan bermanfaat maksimal, dalam kesempatan ini pula perlu saya tekankan kembali dan saya himbau, bahwa dalam pelaksanaan pembangunan untuk senantiasa mengedepankan kualitas teknis, tertib administrasi, serta tertib waktu pelaksanaan.

Disamping itu, kita tetap harus bijak dalam mengelola pembangunan, agar pembangunan yang kita laksanakan membawa dampak ganda, seperti meningkatkan kualitas lingkungan dan mampu mendukung sektor lainnya, seperti peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan destinasi wisata.

Saya percaya bahwa kegiatan yang tengah kita laksanakan ini, yaitu pembuatan taman kolam ikan di lingkungan Masjid Al Mansur dengan memanfaatkan saluran Irigasi Kota Aji ini diterima oleh semua fihak. Namun demikian agar taman kolam ini tetap terjaga dan bisa dikembangkan di tempat lain, saya berharap adanya partisipasi berbagai pihak, yaitu OPD terkait, komunitas dan warga sekitar. Apabila terjadi sinergi yang baik antar-komponen, saya optimis bahwa tidak lama lagi kota Wonosobo yang terkenal dengan udara yang sejuk dan air jernih yang melimpah ini akan semakin ramai dikunjungi wisatawan dalam negeri maupun manca negara. Dengan kata lain, kegiatan yang kita lakukan ini sangat mendukung untuk pengembangan city-tour (wisata kota) di Wonosobo.

Reporter : Andika

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.