Penyeberangan Kapal Eksekutif Merak – Bakauheni Mengecewakan

Lampung445 Dilihat

Lampung, medianasional.id – Adanya Dermaga Eksekutif di Pelabuhan sangat diminati masyarakat untuk melakukan perjalanan penyeberangan dari Sumatera menuju Jawa maupun sebaliknya dengan waktu tempuh yang singkat.

Besaran Tarif Kapal Eksekutif pun menyesuaikan fasilitas yang ditawarkan dengan kecepatan waktu tempuh dan tempat yang disediakan senyaman mungkin agar penumpang bisa menikmati perjalanan laut .

Berikut daftar tarif kapal eksekutif di Pelabuhan Bakauheni-Merak:

Penumpang (Pejalan kaki)

– Dewasa: Rp 65.000
– Bayi: Rp 4.000

Kendaraan
– Golongan I: Rp 67.000
– Golongan II: Rp 95.000
– Golongan III: Rp 150.000
– Golongan IV Kendaraan Penumpang: Rp 588.000
– Golongan IV Kendaraan Barang: Rp 416.000
– Golongan V Kendaraan Bus: Rp 1.040.000
– Golongan V Kendaraan Barang: Rp 756.000
– Golongan VI Kendaraan Bus: Rp 1.734.000
– Golongan VI Barang: Rp 1.153.000
– Golongan VII: Rp 1.642.000
– Golongan VIII: Rp 2.203.000
– Golongan IX: Rp 3.415.000

Namun informasi terbaru dari pengguna jasa, banyak pengguna kapal eksekutif mengeluhkan akibat molornya jadwal keberangkatan kapal yang tidak sesuai jadwal sebagaimana tertera pada tiket yang dibeli secara online, seperti keterangan beberapa penumpang yang dihimpun dari berbagai sumber.

Samsul Anwar menuturkan, “Pada hari Sabtu (12/12) Kami memesan tiket dengan Aplikasi Ferizy sesuai ketentuan pemerintah seharga Rp 591.000. Tujuan Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak dengan jadwal keberangkatan Pukul 21.15 Wib. Tapi apa yang terjadi, Ketika kami tiba Pukul 20.30 Wib. Kami tidak bisa masuk lagi naik kapal karena kapal dinyatakan penuh”, terang Samsul Anwar Warga Pesisir Barat, Lampung.

“Kami berharap bisa naik di jadwal keberangkatan berikutnya yakni pukul 22.30 Wib, Tapi ternyata dinyatakan penuh juga. Akhirnya kami bisa naik dijadwal kapal selanjutnya yakni pukul 23.15 Wib. Naik kapal 23.30 Wib, Kapal berangkat sekitar Pukul 00.00 Wib. Menempuh perjalanan hampir 2 jam, Katanya 1 Jam sampai 1.5 jam diperjalanan nyatanya 2 Jam. Pukul 02.00 kapal bersandar di Pelabuhan Merak, Turun dari kapal 02.30 Wib”, tambah Tokoh Masyarakat tersebut.

Aris Iskandar Muda asal Way Kanan pun menceritakan pengalamannya,
“Pengalaman saya dari merak ke bakahuni hari Senin 14 Desember 2020 saya beli tiket online FERIZY katanya berangkat pukul 13:00 wib pas kami sudah mau masuk antri loket disuruh mundur kata petugas kapal nya jam 14:30 WIB, akhirnya kami mundur cari parkir lalu makan siang di mall penyebrangan merak”, ungkap Aris Iskandar Muda Penggiat sepakbola asal Way Kanan lampung.

Hal berbeda dikatakan Ahmad Husaini,
“Kalau pun keabisan tiket gak kebagian beli online pakai aplikasi. Gak usah khawatir buat yang mau nyebrang dadakan. Karena di pintu masuk darmaga selalu tersedia. Yg penting ada lebih buat beli rokok. Kalau ini bukan keluhan. Jalur tikus”, kata politisi PDI Perjuangan Tubabar Lampung.

“Karena masih ada praktek jual beli tiket di tempat melalui aplikasi. Yang anehnya kalau kita beli dadakan melalui aplikasi sudah kehabisan, tapi melalui mereka kok masih dapat aja yaa. Sebenarnya senang-senang aja sih kalo yang pergi dadakan”, tambahnya.

Mahatma Gandhi seorang pengusaha pun menanggapi hal tersebut, “Sepertinya segera dipanggil KPPU Komisi Pengawas Persaingan Usaha, karena tiket dimonopoli oleh Ferizy tidak ada cara lain. Semoga ada perbaikan kedepannya. Harusnya jangan dimonopoli oleh BRI saja bisa beli dengan cara lain. Sudah dilaporkan karena beliau sendiri yang merasakan waktu pulang dari Lampung bersama saya. Beliau menyaksikan langsung”, terang Mahatma Gandhi Owner DMC Coffee.

Temuan di Pelabuhan Bakauheni, Berdasarkan investigasi DPP LSM MAJAS, “Dugaan penuhnya kapal di Pelabuhan Bakauheni Lampung karena banyaknya Petugas maupun Calo yang menaikan menumpang ke Kapal Express di Dermaga Eksekutif tanpa tiket. Sehingga kapal penuh sampai dua kali terlewati seperti yang dialami Samsul Anwar dan Keluarga”, terang Tarmizi Tihang Ketua Umum DPP LSM MAJAS.

Atas hal tersebut didapat fakta berdasar Investigasi LSM MAJAS, “Betul. Di pelabuhan Merak Banten memang nyaris tanpa Calo di dalam area pelabuhan. Calo membuat pos di luar area pelabuhan, Mereka orang swasta dan bukan petugas ASDP, Dishub maupun aparat Polri/TNI. Beda dengan di Pelabuhan Bakauheni Lampung, Di dalam area pelabuhan bisa kita temukan calo swasta maupun calo petugas dan aparat”, tambah Tarmizi Tihang yang juga Putera Lampung tersebut.

Atas laporan tersebut, Anggota DPR RI Komisi I Mukhlis Basri berjanji akan mempertanyakan hal tersebut dipembukaan sidang paripurna DPR RI nanti.

“Meski BUMN ASDP, Kementerian Perhubungan dan Polri bukan di Komisi Saya. Tapi keluhan masyarakat tersebut akan kita sampaikan. Sesuai hak pengawasan sebagai Anggota DPR RI, agar semua berjalan sesuai yang Pemerintah dan Kita semua harapkan”, tegas Mantan Bupati Lampung Barat 2 Periode tersebut.

Ketika dihubungi via pesan whatsapp, Humas ASDP Saiful, pada Minggu (20/12) belum ada tanggapan mengenai keluhan para pelanggan dermaga eksekutif Merak – Bakauheni. (*red)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.