Brebes – Pemkab Brebes adakan Rapat Koordinasi (Rakor) antara PT. SAE (Sejahtera Alam Energi) Jakarta dengan masyarakat Desa Pandansari dan Wanareja Kecamatan Paguyangan, terkait tindak lanjut permasalahan dampak lingkungan proyek pembangkit listrik geo thermal (panas bumi) di Paguyangan, Senin (18/9/2017) bertempat di gedung Balai Desa Pandansari.
Rakor dihadiri Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE, Dandim 0713 Brebes Letkol Inf. Ahmad Hadi Hariono, Kapolres Brebes AKBP. Sugiarto, SIk,.MSi, Kepala SKPD, Kepala DPU, Kepala ESDM, Kepala BPBD, Staf Ahli Bupati, Asisten I Pemkab Brebes, Camat Paguyangan, dan dari PT SAE , sedang dari warga terdampak diwakili 65 orang.
Dari Rakor tersebut PT SAE yang diwakili oleh Kepala Teknis Panas Bumi Bintang Sasongko menyampaikan, “pihak PT. SAE akan melakukan verifikasi dan identifikasi data rumah, teknis dan tebing bersama Babinkamtibmas, Babinsa, Pemdes dan Tim dari PT SAE. Verifikasi dan identifaksi ini akan dipantau oleh Pemerintah Kabupaten Brebes sehingga ada keterbukaan”, jelasnya.
Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti, SE dalam sambutannya menyampaikan tuntutan masyarakat terkait dampak lingkungan proyek pembangkit listrik geo thermal (panas bumi), agar semua bisa berjalan dengan baik ciptakan forum komunikasi perwakilan dari masyarakat terdampak dan PT SAE, agar sewaktu-waktu dapat bertemu minimal satu bulan sekali untuk komunikasi dan dari pemerintah daerah akan ikut memediasi agar bisa sinergi.
Sedangkan untuk pemerintah daerah akan prioritaskan perbaikan infrastruktur jalan dan PJU, Pemerintah daerah akan memberikan dukungan dan perhatiannya kepada masyarakat. Dalam menyikapi hasil rapat koordinasi ini perwakilan dari Forum Komunikasi Masyarakat Pandansari Dan Wanareja (FKMPW) Iriawan, agar ada komunikasi yang intens, dan realisasi yang nyata antara pemerintah daerah, terkait bangunan infrastruktur di wilayah desa Pandansari sehingga masyarakat dapat menikmati dampak manfaat. (Abu)
