Mukomuko, Medianasional.id– Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu belum akan menaikan tarif air bersih PDAM Tirta Selagan. Asisten II Setdakab Mukomuko, Drs H Bustari Maller M.Hum mengatakan, pertimbangan belum akan dinaikkanya tarif air bersih karena PDAM yang ada dalam naungan BUMD masih fokus pada peningkatan pelayanan. Termasuk dalam pendistribusian air bersih yang belum maksimal.
“Tarif air bersih masih yang lama yaitu Rp 3.000 per meter kubik. Kita kedepankan dulu pelayanan. Jika pelayan sudah maksimal dan telah memungkinkan harga naik, nanti akan ada pertimbangan lebih lanjut. Yang jelas untuk saat ini masih menggunakan tarif lama,” tegasnya.
Soal Surat Keputusan Gubernur Nomor D.449.B3 Tahun 2022 tentang besaran tarif batas atas dan tarif batas bawah air bagi PDAM atau penggelola air minum se-Provinsi Bengkulu yang diterbitkan tanggal 19 Desember 2022 dan diberlakukan mulai per 1 Januari 2023 sebesar Rp 5.800 per meter kubik atau ada kenaikan sebesar Rp 2.800 per meter kubiknya. Menurut Bustari, SK Gubernur itu megatur tentang tarif batas atas dan tarif batas bawah air bersih. Pihaknya mengaku belum menerapkan tarif paling atas tersebut.
“Mengingat kondisi air PDAM belum bisa maksimal mengalir lancar ke rumah pelanggan. Bagaimana kita bisa naikkan tarif air,” terangnya.
Direktur PDAM Tirta Selagan, Sondri ketika dikonfirmasi mengaku belum menerapkan tarif tersebut. Mengingat kondisi air PDAM belum bisa maksimal mengalir lancar ke rumah pelanggan. Selain itu, ia juga memastikan jika tarif batas atas diberlakukan, pelanggan akan keberatan dan mundur dari pelanggan.
“Jika harus kami berlakukan, ada satu solusi yaitu pemerintah daerah bisa memberikan subsidi kepada masyarakat pelanggan air bersih. Subsidi yang harus ditanggung pemerintah sebesar Rp 2.800 per meter kubiknya. Sehingga pelanggan masih tetap membayar rekening per kubiknya sebesar Rp 3 ribu,” pungkasnya.
